Yota Balad.(Foto : Wiztian Yoetri).
Oleh : Wiztian Yoetri (Wartawan Senior)
Pariaman (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Sekretaris Kota Pariaman, Yota Balad, S.Stp, Msi adalah putra Pariaman, kelahiran Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah
“Ambo bangga menjadi urang Piaman. Sebagai wujud dari kebanggaan itu, ambo selalu ingin berbuat terbaik, untuk tanah kelahiran, kota Pariaman,” ujar kandidat Walikota Pariaman, periode 2024-2029 itu.
Lahir, 2 Agustus 1977, Yota Balad, menamatkan pendidikan SD 1 Pariaman, SMP 1 Pariaman, dan SMA Negeri 1 Pariaman. Setelah itu, Yota kuliah di STPDN, tamat tahun 2001. Melanjutkan pendidikan Strata dua (S-2) jurusan Manajemen.
Karier pengabdiannya dalam kepegawaian, berangkat dari Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Pariaman Utara, berlanjut Sekretaris Kecamatan Pariaman Utara, diamanahkan jadi Camat Pariaman Tengah, Kepala Satpol PP, Kepala Dinas Perhubungan, Inspektur Kota, dan puncak dari kepegawaian menjadi Sekretaris Daerah Kota Pariaman.
“Artinya, sejak lahir sampai berkarier, semuanya dilakoni Yota, di Kota Pariaman. Ambo benar-benar bangga menjadi urang Piaman. Untuk itu, melalui Pilkada 2024-2029, atas dorongan masyarakat dan tokoh masyarakat di ranah serta rantau, ambo siap mewakafkan diri untuk memimpin Kota Pariaman,” ujar alumni SMA Negeri 1 Pariaman itu.
Nama Yota Balad, sejak beberapa bulan belakangan, menyala di berbagai sudut Kota Pariaman. Menjadi perbincangan berbagai kalangan organisasi kemasyarakatan, dan organisasi partai politik.
Yota Balad, dianggap layak untuk maju dalam konstestasi Pilkada Kota Pariaman, untuk bersaing dengan kandidat lain, mantan walikota Genius Umar dan mantan wakil walikota Mardison Mahyuddin.
“Mungkin masyarakat kota Pariaman ada yang menginginkan perubahan dalam tata kelola kota, maka Yota Balad, dianggap figur yang tepat menjadi simbol perubahan itu,” ujar mantan Walikota Pariaman dua periode, Drs Mukhlis Rahman.
Sesungguhnya, melangkah jadi calon walikota, dari posisi Sekda, bukanlah kerja ambisius seorang Yota Balad. Justru, merupakan bagian dari gerakan “hijrah” dan “jihad”. Sebagaimana pesan Alquran, bila telah selesai dari suatu pekerjaan, maka kerjakan yang lain dengan sungguh-sungguh. Banyak, contoh seorang sekda sukses menjadi kepala daerah.
Seperti Walikota Mukhlis Rahman, dari Sekda Kota Pariaman, Walikota Zuiyen Rais dari Sekda Kota Padang, Walikota Djufri dari Sekda Bukittinggi, Walikota Ismet Amzis dari Sekda Bukittinggi, Bupati Nasrul Syahrun dari Sekda Tanah Datar, Bupati Gusmal dari Sekda Solok dan banyak fakta lain di tanah air, seorang sekda sukses jadi kepala daerah.
Walaupun, memang untuk maju sebagai calon walikota Pariaman, Yota Balad harus mengorbankan karier kepegawainnya. Karena, Undang-undang mengisyaratkan, Yota harus meninggalkan jabatan sekda, posisi prestisius sebagai seorang ASN di eselon dua, dan sekaligus berhenti jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Maka, jalan yang ditempuh pamong senior Yota Balad itu, menjadi konsekwensi, seorang petarung, yang rela berkorban untuk menuju posisi Pariaman satu di kota kelahirannya.
“Ambo berniat, ingin berbakti lebih fokus dan total untuk kota kelahiran Pariaman,” ujar Yota Balad, putra Haji Muktar M, mantan arsitek pembangunan era Bupati Padang Pariaman Anas Malik. Mukhtar M ketika itu menjabat Kepala Dinas PU Padang Pariaman.
Untuk maju dalam ajang konstentasi Pilkada Kota Pariaman periode 2024-2029, Yota Balad akan berpasangan dengan Mulyadi, Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman yang sehari-hari Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Barat.
Semoga Allah meridhoi niat baik seorang Yota Balad. Dan, selamat berjuang dengan pasangannya, Mulyadi.**
Penulis : Wiztian Yoetri
Editor : Red minakonews