BANTUAN FAKIR, DHUAFA DAN ANJAL DISTOP DI JAKARTA

Gadis kecil Kalia (9) Anjal tidak bisa sekolah karena yatim.(Foto : Risman).

Jakarta, MINAKONEWS – Bantuan untuk fakir, kaum dhuafa, anak jalanan (Anjal) dan guru santunan distop oleh Badan Zakat Infaq, dan Sedekah (Baziz) DKI Jakarta.

Bantuan Bazis anggarannya diprioritaskan kepada program gubernur saat ini, yaitu ” Tebus Ijazah” bagi pemuda Lulusan Sekolah Lanjutan yang belum menerima ijazah, ” ungkap Ny. Azizah kepada Dhufa Jubir Badan Sosial Jakarta, katanya.

Menurut pantauan Media di Jakarta, lulusan SLTA tidak bisa dapat kerja karena tidak bisa mendaftar tanpa ijazah sebagai syarat utama untuk sebuah pekerjaan baik di perusahaan swasta maupun di jajaran Pemda DKIJakarta,

TRANS Jakarta sudah mempekerjakan ratusan lulusan SLTA, bahkan ada Sarjana sebagai pemandu di setiap halte Busway yang terdapat di 5 wilayah kota administrasi Jakarta.

Dengan adanya 11 program gubernur, satu diantarnya “Tebus Ijazah” suatu program yang menjadi perhatian gubernur untuk mengatasi pengangguran di Jakarta, didukung oleh anggaran Bazis DKI Jakarta.

Kepala Bazis DKI Jakarta Abu Bakar saat dicegat oleh media untuk konfirmasi lebih jauh tentang “Tebus Ijazah” kepada wartawan, katanya dilimpahkan kepada Ridwan, Sekretarisnya.

Dengan adanya program gubernur “Tebus Ijazah” untuk sementara berkas permohonan dari Fakir, Dhuafa, santunan guru guru dan bantuan lainnya di hold sampai waktu yang belum ditentukan, ujar staf Bazis DKI Jakarta serius.

“Sebagian besar pengangguran lulusan SLTA tidak bisa melamar kerja karena tidak ada Ijazah dan komunikasi bahasa Inggris pun rendah,” ungkap Risman mantan pejabat penegak Perda Pemda DKI Jakarta.(Risto).

Penulis : Risto
Editor : Red Minakonews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *