Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni berdialog langsung dengan siswa SMPN 7 Sutera dalam kunjungan evaluasi layanan makan-minum sekolah berasrama.(d®amlis/AI).
Pesisir Selatan (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Kasus makanan berulat yang dikonsumsi siswa SMPN 7 Sutera, sekolah berasrama di Kabupaten Pesisir Selatan, memicu perhatian publik sejak akhir Agustus 2025. Saat itu, video nasi bungkus berulat yang dibagikan kepada guru viral di media sosial, seperti dilaporkan oleh Hantaran.co.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Tim Gizi Dinas Kesehatan bersama Disdikbud dan Inspektorat melakukan monitoring terhadap dapur dan distribusi makanan di sekolah pada awal September, sebagaimana tercatat dalam situs resmi Pemkab Pesisir Selatan. Evaluasi mencakup standar gizi, higienitas, dan kelayakan penjamah makanan.
Puncaknya, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni melakukan kunjungan langsung ke SMPN 7 Sutera pada 19 September. Dalam dialog dengan siswa, ia menerima keluhan soal makanan yang tidak variatif dan tidak layak konsumsi. Bupati berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan makan dan minum yang dikelola oleh pihak ketiga, “PT MLS”.
Desakan pembenahan juga datang dari DPRD Pessel. Anggota Fraksi PPP, Syafriyon, menekankan pentingnya peningkatan fasilitas asrama dan layanan konsumsi yang setara dengan sekolah unggulan lain seperti SMA 3 Painan.
Meski evaluasi telah dijanjikan dan tim teknis sudah turun, belum ada laporan resmi terkait hasil audit atau sanksi terhadap penyedia jasa. Masyarakat berharap langkah ini tidak berhenti pada retorika, melainkan diikuti tindakan nyata demi menjamin hak siswa atas makanan layak dan lingkungan belajar yang sehat.(d®amlis).
Penulis : d®amlis
Editor. : Red Minakonews
—