Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias.(Foto : Putri).
Bukittinggi (Sumbar), MINAKONEWS. COM – Kabar gembira datang dari Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi. Seekor bayi harimau sumatera yang lahir di kawasan konservasi kebanggaan kota tersebut akhirnya memiliki nama.
Dalam sebuah prosesi penuh makna yang berlangsung pada Rabu, 30 April 2025, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, secara resmi menamai anak harimau berusia empat bulan itu dengan nama Banun Kinantan.
Penamaan Banun Kinantan menjadi momen istimewa dalam rangkaian Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I APEKSI, yang dihadiri para wali kota dari berbagai penjuru Indonesia. Di hadapan tamu-tamu penting tersebut, Ramlan menyampaikan harapannya agar kelahiran Banun menjadi simbol semangat baru dalam menjaga kelestarian satwa langka Indonesia.
“Anak harimau ini sudah viral di mancanegara,” ujar Ramlan dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa kehadiran Banun bukan hanya sebuah peristiwa kelahiran biasa, melainkan bagian penting dari program konservasi harimau sumatera — spesies langka yang kini hanya tersisa kurang dari seribu ekor di alam liar.
TMSBK, lanjut Ramlan, kini merawat delapan ekor harimau sumatera. Salah satunya merupakan titipan dari BKSDA akibat mengalami cedera kaki. Ramlan menyatakan komitmen penuh Pemerintah Kota Bukittinggi dalam mendukung konservasi, termasuk mengambil tanggung jawab perawatan satwa-satwa tersebut.
Kepala Bidang Daya Tarik Wisata Kawasan Konservasi TMSBK, Silvirawane Ria Putri, menambahkan bahwa Banun Kinantan lahir pada 28 Desember 2024. Ia adalah hasil dari pasangan harimau betina berusia 10 tahun bernama Mantagi dan pejantan 12 tahun bernama Bujang Mandeh.
Kehadiran Banun Kinantan membawa angin segar bagi dunia konservasi di Indonesia. Lebih dari sekadar tambahan koleksi satwa, Banun menjadi simbol harapan akan masa depan harimau sumatera, sang raja rimba, yang terus diperjuangkan agar tetap lestari.(Putri).
Penulis : Putri
Editor : Red minakonews