Indeks

BNNP Sumbar & Politeknik Negeri Padang Kolaborasi Kembangkan Smart e-Eyes Untuk Deteksi Dini Pengguna Narkoba

Brigjen Pol. Dr. Riki Yanuarfi menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-38 Politeknik Negeri Padang, terkait inovasi teknologi deteksi dini pengguna narkoba (Dok. Ist).

Padang (Sumbar). MINAKONEWS.COM – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Barat (BNNP Sumbar), Brigjen Pol. Dr. Riki Yanuarfi, SH., M.Si., menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-38 Politeknik Negeri Padang, baru&baru ini.

Dalam orasi bertajuk “Pentingnya Kolaborasi Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Mewujudkan Deteksi Dini Bagi Pemakai, Pecandu dan Korban Penyalahguna Narkotika”, Brigjen Riki menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan vokasi dan institusi penegak hukum dalam menghadapi kejahatan narkotika yang bersifat luar biasa dan lintas negara.

Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum tersedia alat otomatis yang mampu mendeteksi pengguna narkoba. Proses identifikasi masih mengandalkan pengalaman petugas intelijen dan tes urine. Menjawab tantangan tersebut, BNNP Sumbar bersama Politeknik Negeri Padang tengah mengembangkan proyek inovatif berupa Smart e-Eyes, sebuah perangkat berbasis Artificial Intelligence (AI) yang mampu mendeteksi pengguna narkoba melalui analisis wajah, pupil, gesture, dan suhu tubuh secara non-invasif.

“Alat ini akan memonitor wajah setiap orang yang melewatinya secara otomatis. Jika terdeteksi indikasi penggunaan, pendekatan persuasif akan dilakukan oleh petugas,” ujar Brigjen Riki.

Proyek ini merupakan bagian dari roadmap penelitian yang mencakup pengembangan kamera thermal, sensor aroma ganja, identifikasi wajah, dan integrasi dengan sistem cloud. Dalam tahun 2025, fokus penelitian diarahkan pada pengembangan e-Eyes, sementara e-Nose dan robot K-9 akan menyusul di tahap berikutnya.

Politeknik Negeri Padang bertanggung jawab dalam pengembangan teknologi, sementara BNNP Sumbar menyediakan subjek uji dari panti rehabilitasi di Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bogor, dan Lampung.

Smart e-Eyes diharapkan menjadi solusi efektif dalam operasi P4GN, tanpa harus menempatkan tim intelijen di lapangan. Selain manfaat tangible berupa alat yang siap digunakan, proyek ini juga ditargetkan menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan publikasi ilmiah sebagai kontribusi akademik.

Di akhir orasi, Brigjen Riki mengajak seluruh stakeholder untuk mendukung penuh pengembangan inovasi ini. Ia juga membuka ruang untuk kritik dan saran demi penyempurnaan teknologi ke depan.

Penulis: d®amlis
Editor. : Red. Minakonews.com