BUKTI PENGORBANAN YANG MELAHIRKAN KETAQWAAN

Ustad Indal Marjoni, S.Ag.(Foto : Datuok).

Tanah Datar (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Tulang dan darah hewan Qurban itu tidak akan sampai kepada Alloh kecuali bukti tunduk dalam bentuk apapun. Ismail, Ibrahim dan Siti Hajar dari historisnya dapat dikatakan sebagai bukti yang nyata.

Begitu antara lain dituturkan buya Syafri waldi, S.Sos, i, M.A dalam kutbah Jum’atnya di Masjid Nurul Amin Pagaruyuang yang disaksikan ratusan jema’ah Masjid tersebut pada 10 Zulhijjah 1446 H (6 Juni 2025).

Menurut buya itu, dalam rangkaian sejarah itu Ismail sikecil yang meronta-ronta karena kehausan dan menghantam-hantam kakinya. Sementara lbunya Siti Hajar sudah kian kemari mencari air yang air tidak juga dapat. Dari hantaman kakinya yang terdalam muncullah mata air dan itulah sumber mata air Zam-Zam.

Air Zam-Zam itu lah yang menjadi saksi bagi seseorang dikemudian hari, pernah ke Makkah ia atau tidak. Seiring dengan itu lsmail disembli oleh ayahnya lbrahim. Ayah itu sebelum menyembeli lsmail memanggil anaknya itu dengan rasa kasih sayang “wahai anaku”. Ayah mendapat perintah untuk membantaimu.

Dalam sejarahnya pasangan lbrahim dengan istrinya yang sudah manula baru dapat keturunan. Dalam adat Minang dikatakan, anaknya surang tungga babeliang dan satu-satunya sebagai ubek jariah palarai damam, acang-acang dalam Nagari, sitawa dingin dikapalo. Akan tetapi dapat pe rintah pula agar anaknya itu dibantai sendiri.

lsmail mendengar penyampai ayahnya menjawab dengan tenang dan serius, “kalau itu perintah Alloh, ayah lakukan dengan sepatnya. Namun waktu pisau sampai dileher lsmail mengatakan sejuk dan yang ter sembli bukanlah lsmail melainkan biri-biri. Dari sini terbukti cerita penyembelian itu bukanlah hendak membunuh lsmail, tetapi membuktikan kepatuhan antara lbrahim dengan anaknya lsmail.

Disamping itu lbrahim dibakar hidup-hidup. Ternyata agak selembar bulu kakinya tidak ada yang terbakar. Dari historis keluarga lbrahim dan Siti Hajir serta anaknya dapat dijadikan sebagai contoh kepatuhan serta ketagwaanya.

Sementara kita dewasa ini dalam berkorban cukup dengan uang Rp.3 sampai Rp.4 jutaan. Namun nilai ketagwaan sama dengan berumbrah melainkan dengan catatan asal tidak pamerkekayaan. Sebaliknya malah masih ada yang tidak mau berkorban bagi orang dan sanak keluarganya yang membutuhkan, sementara keuangan dan ekonominya telah memungkinkan.

Sebelum di Masjid yang sama ustadz lndal Marjoni, S.Ag dalam kutbah ldul Adha hanya mengatakan, hari ini merupakan hari istimewa. Sebab orang yang berkorban di ampuni dosanya 1 th kebelakang dan 1 th kedepan. Maka ibadah haji merupakan, kewajiban bagi umat lslam bagi yang mampu.

Sehubungan dengan itu yang menunaikan haji sekarang didoa’kan menjadi haji yang mabrur. Disamping itu yang beribadah qurban tetap mendekatkan dirinya ke pada Alloh. Qurban tersebut masih dapat dilaksanakan 2 hari kemudian.

Qurban yang terdahulu dikenal dengan kisahnya Qobil dan Habil. Hal itu yang sampai kepada kita sekarang. Namun kita hanya qurban dengan menyembli hewan dengan 4 syarat.

1. Hewan itu tidak pincang, 2. Hewan itu tidak buta, 3. Hewan itu tidak sakit, 4.hewan itu tidak kurus. Qurban itu merupakan napak tilas Nabi lbrahim. Perjuangan Nabi lbrahim sampai melaksanakan perintah Alloh membantai anaknya Ismail.

Selain itu Nabi lbrahim 1.dituduh meng hancurkan berhala. Nabi lbrahim menjawab tuduhan itu, kalau ingin tahu “tanyakan saja kepada tuhan mu itu”, 2. Ibrahim dibakar tetapi selembar bulunya tidak ter bakar, 3. Ibrahim dalam umur 86 th baru dapat anak, 4. Ibrahim diuji dengan perintah membantai anaknya Ismail serta dibakar.

Qurbanya Nabi lbrahim atas perintah Alloh. Qurban kita sekarang tidak ada perintah menyemblih anak. Tetapi hanya dengan menyembli hewan, jelas ustadz tersebut.(Datuok).

Penulis. : Datuak

Editor. : Red minakonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *