Di bawah kibaran Merah Putih, para wisudawan UIN Bukittinggi melangkah menuju masa depan. Ilmu, etika, dan semangat kebangsaan menyatu dalam satu langkah pengabdian (Dok. Minakonews.com).
Bukittinggi (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggelar prosesi Wisuda Angkatan ke-X selama dua hari, 3–4 September 2025, di Auditorium Student Center kampus. Sebanyak 1.370 wisudawan resmi dilepas, terdiri dari 1.281 lulusan sarjana (S1), 87 magister (S2), dan 3 doktor (S3).
Pembagian wisuda dilakukan berdasarkan fakultas. Hari pertama (3 September) diikuti oleh Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK), Fakultas Syariah, Pascasarjana, dan Program Doktoral. Hari kedua (4 September) diikuti oleh Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Prosesi dibuka dengan rapat senat terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Prof. Dr. Busyro, M.Ag, dan dihadiri langsung oleh Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, M.Si. Dalam pidatonya, Rektor Silfia menegaskan, gelar akademik bukanlah akhir, melainkan titik awal pengabdian. Ia mendorong para lulusan agar menjadi generasi kompetitif, beretika, rendah hati, dan mampu membuka lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja.
“Ini merupakan perjalanan awal bagi para alumni melangkahkan kaki. Menuju dunia yang lebih luas untuk menggapai masa depan gemilang,” ujar Silfia.
Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada para orang tua atas dukungan dan pengorbanan mereka, serta menegaskan komitmen kampus dalam memperluas akses beasiswa dari berbagai sumber, baik dalam maupun luar negeri.
Sehari setelah wisuda, pada 5 September 2025, UIN Bukittinggi menggelar Istigosah Kebangsaan dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Student Center. Acara ini diikuti oleh sivitas akademika, organisasi mahasiswa, dan maha santri.
Kegiatan diawali dengan salat Maghrib berjemaah, dilanjutkan dengan istigosah yang dipimpin oleh Prof. Dr. Busyra, M.Ag. Kajian intelektual disampaikan oleh Dr. Aidil Alfin, M.Ag, Dekan FEBI sekaligus Ketua MUI Kota Bukittinggi.
Dalam kajiannya, Dr. Aidil menekankan pentingnya meneladani Nabi Muhammad dalam membangun kehidupan harmonis, kemajuan ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Ia mengajak masyarakat untuk merajut kembali kehidupan sosial dengan cinta dan kasih sayang, di tengah renggangnya solidaritas sosial saat ini.(d®amlis).
Penulis. : d®amlis
Editor. : Red minakonews
