Semangkuk sup daging dan sayuran sebagai simbol pentingnya kualitas nutrisi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto: Pixabay)
Jakarta (DKI Jakarta). MINAKONEWS.COM – Dewan Pimpinan Pusat Forum Alumni BEM (DPP FABEM) secara resmi mendesak pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh dan investigasi mendalam terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul maraknya kasus keracunan yang dilaporkan dari berbagai daerah.
FABEM meminta agar proses pelaksanaan MBG ditelusuri dari hulu hingga hilir—mulai dari pengadaan bahan, distribusi, hingga pengolahan guna memastikan penyebab utama insiden keracunan. Investigasi ini juga penting untuk mengungkap apakah terdapat unsur kesengajaan atau murni kelalaian.
Program MBG adalah program rakyat, dibiayai dengan APBN. Tidak boleh ada monopoli kepentingan politik maupun bisnis pribadi. Transparansi anggaran adalah harga mati agar masyarakat dapat ikut mengawasi dan mencegah potensi korupsi,” tegas DPP FABEM dalam pernyataan tertulis Jumat (26/9).
FABEM juga mengusulkan evaluasi kinerja pejabat yang terlibat dalam program ini setiap enam bulan sekali. Pejabat yang terbukti tidak mampu menjalankan tugas dengan baik harus segera diganti dengan figur yang memiliki integritas dan kapasitas.
Dalam pernyataan yang sama, FABEM menekankan bahwa MBG seharusnya menjadi spirit bersama untuk mencerdaskan anak bangsa, bukan hanya dinikmati oleh pejabat dan segelintir pengusaha. Program ini harus menjadi motor penggerak ekonomi lokal dengan memberdayakan petani, pedagang, dan pelaku usaha setempat.
MBG tidak boleh menjadi proyek pencitraan atau ladang bisnis segelintir orang. Ini uang negara, bukan uang pribadi. Harus ada manfaat nyata bagi masyarakat,” lanjut pernyataan tersebut.
Dengan langkah evaluasi, investigasi, dan transparansi yang tegas, DPP FABEM yakin MBG dapat menjadi program strategis yang akuntabel, efektif, dan berdampak nyata bagi masa depan generasi bangsa.(d®amlis).
Penulis : d®amlis
Editor. : Red. Minakonews
