Indeks

Evakuasi Dramatis: Santri Diamputasi di Tengah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Petugas medis dan SAR berjibaku di bawah puing, menyelamatkan santri yang terjepit beton amputasi darurat jadi jalan terakhir demi nyawa (Infografis: 44d1n0/AI).

Sidoarjo (Jawa Timur). MINAKONEWS.COM.
Nasib tragis menimpa seorang santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, yang harus menjalani amputasi lengan kiri di lokasi kejadian demi menyelamatkan nyawanya. Santri berinisial NA itu tertimpa reruntuhan bangunan musala saat sedang melaksanakan salat Ashar, Senin (29/9/2025).

Evakuasi berlangsung dramatis di tengah puing bangunan yang sempit dan tidak stabil. Tim medis dari RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo melakukan tindakan amputasi langsung di bawah reruntuhan karena posisi tubuh NA tertelungkup dan lengannya terjepit beton.

“Karena situasinya sempit, ini sebenarnya juga membahayakan untuk tenaga kesehatan kami,” ujar Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro, dr Atok Irawan, Jumat (3/10/2025).

NA sempat sadar saat dievakuasi dan harus dibius di tempat agar tindakan medis bisa dilakukan dengan aman. Setelah diamputasi, ia langsung dibawa ke ruang ICU untuk perawatan lanjutan. Luka amputasi yang awalnya terbuka baru dijahit ulang hingga dini hari.

Pihak keluarga sempat tidak menyetujui tindakan amputasi dan mempertanyakan siapa yang memberi izin. Namun setelah penjelasan dari tim medis, keluarga akhirnya menerima keputusan tersebut.

“Untungnya dokter kami menjelaskan dengan lembut, dengan sabar, alhamdulillah bisa menerima,” tambah Atok.

Kondisi NA kini berangsur membaik dan telah sadar. Ia menjadi salah satu simbol keteguhan dan pengorbanan dalam tragedi yang mengguncang dunia pendidikan Islam di Sidoarjo.

Penulis: 44d1n0
Editor. : Red. Minakonews.com