Indeks

Festival Budaya Sarilamak dan Taman Nagari Ramah Anak, Wajah Sosial Budaya Baru 50 Kota

Di jantung Kecamatan Harau, Taman Nagari Sarilamak hadir sebagai simbol komitmen mewujudkan Nagari Ramah Anak. Anak-anak bermain, belajar, dan berinteraksi di ruang terbuka yang dilengkapi fasilitas edukatif, mural budaya Minangkabau, dan pendampingan dari Forum Anak (d®amlis/AI).

Lima Puluh Kota (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota terus memperkuat fondasi sosial dan budaya sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinan Bupati Safni Sikumbang, berbagai program diluncurkan untuk memperkuat identitas lokal, memperluas akses layanan sosial, dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yusnita, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa penguatan sosial dilakukan melalui pendekatan berbasis keluarga dan komunitas. “Kami dorong Nagari Ramah Anak, pemberdayaan perempuan, dan penguatan lansia sebagai bagian dari pembangunan inklusif,” ujarnya dalam kegiatan Forum Anak Nagari di Kecamatan Harau (Diskominfo Lima Puluh Kota, baru-baru ini.

Di bidang kebudayaan, pemerintah daerah menggelar Festival Budaya Minangkabau yang melibatkan sanggar seni dari 13 kecamatan. Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi sekaligus promosi budaya lokal kepada generasi muda dan wisatawan.

Program unggulan lainnya meliputi:

– Revitalisasi Rumah Gadang dan situs budaya di Nagari Koto Tinggi
– Pelatihan keterampilan untuk perempuan kepala keluarga
– Bantuan sosial terintegrasi berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
– Penguatan Forum Anak dan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga)

Bupati Safni Sikumbang menegaskan bahwa pembangunan sosial dan budaya bukan sekadar pelengkap, melainkan pondasi karakter daerah. “Kita ingin generasi muda tumbuh dengan nilai, identitas, dan daya saing. Budaya bukan masa lalu, tapi modal masa depan,” tegasnya.

Data statistik mendukung arah kebijakan ini. Berdasarkan publikasi BPS dan Open Data Lima Puluh Kota per 2025:

– Anak usia 0–17 tahun: ±102.000 jiwa
– Lansia (60 tahun ke atas): ±28.500 jiwa
– Perempuan kepala keluarga: ±6.200 jiwa
– Sanggar seni aktif: 47 unit di 13 kecamatan
– Rumah Gadang terdaftar sebagai cagar budaya: 31 unit (12 direvitalisasi)
– Puspaga aktif di IKK Sarilamak, melayani konsultasi keluarga dan perlindungan anak

Program ini sejalan dengan arah RPJPD 2025–2045 yang menempatkan pembangunan manusia dan pelestarian budaya sebagai prioritas utama.(d®amlis).

Penulis. : d®amlis

Editor. : Red minakonews