Indeks

Jalan Rusak, Ibu Keguguran Ditandu 5 Kilometer di Kaur Bengkulu

Warga menempuh jalan berlumpur di Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur, Bengkulu, lokasi di mana seorang ibu keguguran sempat ditandu sejauh lima kilometer menuju jalan aspal (Foto: Tangkapan layar video Kompas.com/Tribun Network).

MINAKONEWS.COM – Pagi itu, langit Kecamatan Tetap masih berkabut ketika warga Desa Tanjung Agung bergegas membuat tandu dari kayu dan sarung. Seorang ibu muda, Suwarti (31), mengalami pendarahan hebat akibat keguguran. Tak ada ambulans yang bisa masuk—jalan berlumpur dan rusak parah memutus akses kendaraan. Warga pun bergantian menggotong Suwarti sejauh lima kilometer menuju titik terdekat yang bisa dijangkau mobil.

Kejadian ini mengguncang publik. Di era pembangunan masif, masih ada warga yang harus bertaruh nyawa hanya untuk mencapai fasilitas kesehatan. “Kami sudah biasa gotong orang sakit, karena jalan ini nggak bisa dilewati mobil. Tapi kali ini beda, ibu itu sudah lemas banget,” ujar Farizal, warga setempat.

Menanggapi hal ini, Bupati Kaur Gusril Pausi langsung turun ke lapangan. Ia menyebut bahwa Pemda sudah mengetahui kondisi jalan di Desa Padang Genting, Kecamatan Tetap. Dari total panjang 15 kilometer, 10 kilometer telah diaspal tahun lalu dengan anggaran Rp 10 miliar. Namun, sisa lima kilometer belum tersentuh karena Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat tahun ini direfocusing menjadi nol.

Tanpa dukungan pusat, kami kesulitan. Tapi kami tetap cari cara agar pembangunan bisa lanjut,” kata Gusril saat ditemui usai meninjau lokasi.

Kisah Suwarti bukan sekadar tragedi medis. Ia adalah cermin dari realitas ribuan desa di Indonesia yang masih berjuang untuk mendapatkan hak dasar: akses jalan yang layak. Di tengah sorotan dunia terhadap MotoGP Mandalika dan sport tourism, suara dari pedalaman Bengkulu ini mengingatkan bahwa pembangunan harus menyentuh semua lapisan.

Penulis: 44d1n0
Editor. : Red. Minakonews.com