Tol Padang–Sicincin memang jauh lebih pendek dibandingkan tol-tol utama di Sumatera dan Jawa, tapi punya nilai strategis tinggi karena jadi bagian awal dari Tol Padang–Pekanbaru yang dirancang sepanjang 254 km (DRJ/ AI).
Padang (Sumbar). MINAKONEWS.COM – Jalan Tol Padang–Sicincin sepanjang 36 kilometer resmi beroperasi sejak 28 Mei 2025 dan menjadi kebanggaan baru Sumatera Barat. Meski tergolong pendek dibandingkan ruas tol lain di Indonesia, tol ini menyimpan cerita panjang dan dampak besar bagi mobilitas serta ekonomi masyarakat Sumbar.
Tol ini merupakan bagian awal dari proyek besar Tol Trans-Sumatera ruas Padang–Pekanbaru yang dirancang sepanjang 254 kilometer. Pembangunannya dimulai sejak Februari 2018 dan sempat menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penolakan trase awal oleh masyarakat karena melewati tanah ulayat, hingga kasus korupsi ganti rugi lahan di Parit Malintang. Trase akhirnya dipindahkan ke Kapalo Hilalang, dan pembangunan dilanjutkan dengan berbagai penyesuaian.
Meski belum masuk daftar lima tol terpendek di Indonesia, Tol Sicincin tergolong pendek secara nasional. Sebagai perbandingan, tol terpendek saat ini adalah Tol Pondok Aren–Bintaro Viaduct–Ulujami milik PT Jasa Marga yang hanya sepanjang 5,5 kilometer. Tol-tol pendek lainnya seperti Pondok Aren–Serpong (7,2 km), Kebon Jeruk–Ulujami (7,8 km), Soreang–Pasir Koja (8,15 km), dan Kelapa Gading–Pulo Gebang (9,2 km) umumnya berfungsi sebagai pengurai kemacetan dalam kota.
Sementara itu, tol terpanjang di Indonesia saat ini adalah Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka) yang membentang sepanjang 189,4 kilometer di Sumatera bagian selatan. Bahkan, jika rampung sesuai rencana, Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) akan menjadi tol terpanjang nasional dengan total panjang 206,65 kilometer, melintasi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Tol Padang–Sicincin disebut-sebut sebagai salah satu tol terindah di Indonesia karena melintasi Pegunungan Bukit Barisan dengan latar Gunung Tandikat. Waktu tempuh Padang–Sicincin yang sebelumnya mencapai 1,5 jam kini hanya sekitar 30 menit. Selain mempercepat mobilitas, tol ini juga membuka akses baru bagi sektor pariwisata, pertanian, dan UMKM di Sumbar.
Dengan latar geografis yang menawan dan nilai strategis yang tinggi, Tol Sicincin layak disebut sebagai “tol pendek dengan dampak panjang”. Ia bukan sekadar penghubung antarwilayah, tapi juga simbol kemajuan Sumbar dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Penulis : DRJ/ d®amlis
Editor. : Red. Minakonews.com
