Joko Widodo dalam potret resmi kenegaraan usai purna tugas sebagai Presiden RI. Kini, ia dipercaya sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy.(Dok. Minakonews.com).
New York (Amerika Serikat). MINAKONEWS.COM – Mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy pada Rabu, 9 April 2025. Penunjukan ini diumumkan langsung dari New York dan menandai babak baru bagi Jokowi dalam kiprahnya di panggung internasional.
Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy dibentuk sebagai forum strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi dunia yang semakin kompleks. Jokowi menjadi salah satu dari 22 tokoh dunia yang dipercaya memberikan panduan dan perspektif global, bersama nama-nama besar seperti mantan Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong, dan ekonom Harvard Gita Gopinath.
Bloomberg menyebut bahwa para anggota dewan memiliki rekam jejak kepemimpinan di tingkat tertinggi dalam pemerintahan, bisnis, dan organisasi multilateral. Masukan mereka dinilai penting dalam memandu arah kebijakan ekonomi global yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
Jokowi dinilai membawa perspektif unik sebagai mantan kepala negara yang berasal dari luar lingkaran elite politik dan militer. Bloomberg menyoroti latar belakang Jokowi sebagai politisi, insinyur, dan pengusaha, serta sebagai presiden pertama Indonesia yang lahir dari akar kepemimpinan lokal dan dekat dengan realitas sosial-ekonomi masyarakat.
Penunjukan ini juga dianggap sebagai bentuk pengakuan atas keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi, mendorong pembangunan yang inklusif, serta memainkan peran aktif dalam isu-isu global seperti transisi energi, ketahanan pangan, dan digitalisasi.
Forum Bloomberg New Economy dijadwalkan berlangsung pada 19–21 November 2025 di Singapura, dengan tema besar “Thriving in an Age of Extremes”. Forum ini akan menjadi ajang penting bagi para pemimpin dunia untuk berdialog dan merumuskan solusi atas tantangan global, termasuk perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan disrupsi teknologi.(wangkadon/DRJ).
Penulis: wangkadon/DRJ
Editor : Red minakonews
