Indeks

Kami Belum Merdeka, Pak Harapan Warga Maligi Untuk Jembatan Suak

Jalan sudah terbuka, harapan makin nyata. Tapi jembatan Suak masih jadi penghalang kemerdekaan akses warga Maligi. Infrastruktur bukan soal beton dan aspal ini soal hidup yang lebih layak di tanah sendiri.”_ (Foto Udara Ist).

Pasaman Barat (Sumbar). MINAKONEWS.COM – Kami belum merdeka, Pak, begitulah ungkapan haru warga Maligi saat Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasco Ruseimy, meninjau langsung kondisi Jembatan Suak yang menghubungkan Nagari Maligi dan Sasak, Senin (15/9/2025).

Jembatan Suak merupakan akses vital bagi masyarakat Maligi. Namun hingga kini, jembatan tersebut belum bisa digunakan. Warga terpaksa memutar ±7–10 km melewati kebun sawit untuk beraktivitas harian, termasuk ke sekolah, pasar, dan fasilitas kesehatan.

Jumlah penduduk Nagari Maligi tercatat sekitar 3.200 jiwa, dengan 68,4% di antaranya merupakan usia produktif. Sayangnya, hanya 42% dari total panjang jalan menuju Maligi yang layak dilalui. Sisanya berupa tanah dan pasir, yang rawan banjir laut saat pasang. Kondisi ini membuat mobilitas warga sangat terbatas dan biaya transportasi meningkat hingga tiga kali lipat.

Dalam kunjungan tersebut, Wagub Vasco didampingi Sekda Pasaman Barat Doddy San Ismail, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumbar, serta anggota DPRD Sumbar Ade Putra. Peninjauan dilakukan di Jorong Bandar Baru, Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.

“Pembangunan ruas jalan Sasak–Maligi ini adalah bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tapi kita juga harus pastikan jembatan Suak bisa segera dibangun agar akses benar-benar tuntas,” ujar Vasco.

Sekda Pasbar Doddy menambahkan bahwa Suak Maligi memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan. “Kami sangat berharap pembangunan jembatan ini bisa segera direalisasikan. Ini bukan hanya soal mobilitas, tapi soal martabat dan masa depan masyarakat Maligi,” katanya.

Seorang warga yang juga anggota Bamus Maligi menyampaikan bahwa jalan menuju Maligi masih berupa tanah dan pasir, rawan banjir laut saat pasang. Ia berharap jembatan Suak dibangun lebih tinggi agar aman dari terjangan ombak.

Insya Allah, dengan kerja sama semua pihak, Jembatan Suak akan segera diwujudkan. Masyarakat Maligi pun bisa benar-benar merdeka di tanahnya sendiri.

Penulis: 44d1n0
Editor. : Red. Minakonews.com