Indeks

Ketua DPRD Sumbar: Ekonomi Melambat, Infrastruktur Tertinggal, Tantangan ke Depan Semakin Berat

Ketua DPRD Sumbar, Drs. H. Muhidi, MM., bersama Gubernur dan Wakil Ketua DPRD memimpin rapat paripurna istimewa Hari Jadi ke-80 Sumatera Barat. Rapat membahas tantangan pembangunan daerah, mulai dari ekonomi yang melambat hingga infrastruktur yang tertinggal (Dok. DPRD Sumbar).

Padang (Sumbar). MINAKONEWS.COM – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Ustad Drs. H. Muhidi, MM., memimpin rapat paripurna istimewa memperingati Hari Jadi Sumbar ke-80, Selasa (1/10/2025), di ruang sidang utama DPRD Sumbar. Dalam pidatonya, Muhidi menegaskan bahwa Sumbar menghadapi tantangan pembangunan yang semakin berat dan kompleks.

Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumbar terus melambat. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka pertumbuhan hanya 3,94% di awal 2025, terendah di Pulau Sumatera. PDRB per kapita Sumbar tercatat Rp54,33 juta, masih di bawah rata-rata nasional. Struktur ekonomi masih didominasi sektor primer seperti pertanian (21,04%) dan perdagangan (16,41%), sementara sektor industri dan teknologi belum berkembang optimal.

Di bidang infrastruktur, jalan nasional memang 92,97% berstatus mantap, tetapi jalan provinsi baru mencapai 66,08%. Program Inpres Jalan Daerah (IJD) meningkat dari Rp147 miliar (2023) menjadi Rp478,6 miliar (2024), namun belum menjangkau seluruh wilayah terpencil. Proyek strategis seperti Tol Padang–Pekanbaru juga berjalan lamban, menghambat konektivitas antarwilayah.

Tantangan lain muncul dari sektor perumahan. Sepanjang 2025, sebanyak 6.577 unit rumah dibangun melalui APBD, CSR, dan subsidi, namun backlog perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih tinggi. Permukiman kumuh dan keterbatasan lahan di wilayah perkotaan memperburuk situasi.

Muhidi juga menyoroti tantangan sosial-politik. Politik identitas dan romantisme masa lalu masih dominan, menghambat dialog produktif dan inovasi kebijakan. Ia mengingatkan bahwa kebanggaan sebagai urang Minang harus dibuktikan lewat kerja nyata, bukan sekadar simbolik.

Di sektor pendidikan, Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi hanya 43,29%, artinya hampir separuh generasi muda belum mengakses pendidikan tinggi. Meski IPM Sumbar mencapai 76,43 pada 2024, pengangguran terdidik masih menjadi persoalan serius.

Muhidi menyerukan kolaborasi lintas sektor—eksekutif, legislatif, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat sipil—untuk menjawab tantangan tersebut secara konkret. Tema Hari Jadi ke-80 tahun ini adalah _“Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju”_, yang menurutnya harus diterjemahkan dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Rapat paripurna ditutup dengan pembacaan doa dan penyerahan dokumen rekomendasi DPRD kepada pemerintah daerah sebagai arah kebijakan pembangunan Sumatera Barat ke depan. Rangkaian acara ini turut diliput oleh media lokal dan nasional, termasuk BentengSumbar dan Antara.

Penulis: d®amlis/44d1n0
Editor. : Red. Minakonews.com