Komunitas Anak Rantau Minang (ARM) dibentuk.(Foto : Ris).
Jakarta, MINAKONEWS.COM – Komunitas Anak Rantau Minang (ARM) dibentuk oleh emak emak yang peduli kepada remaja perantau khusus yang bermukim di wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Pembentukan ARM tersebut terpanggil untuk membangkitkan batang terandam masa lalu di Ranah Minang dengan Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah, kini sudah pupus ditelan kemajuan zaman.
Pertemuan dengan tokoh Urang Awak di Sekretariat KB APTSI dipimpin oleh M.Syukri Umar dan Risman Thomas putera pejuang LVRI, anggota Pemuda Panca Mrga (PPM) yang sepuh di Sekretariat KB APTSI Jakarta Timur, Rabu petang (8/1)
Dalam pertemuan penuh keakraban dan familiar itu dihadiri oleh Drs H.Hendra Zon, Akt. MM, Pembina organisasi perantau Minang Sakato, Ibu Dra Hj Febrianas Aziz Sekjend Keluarga Besar Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Infonesia ( KB APTSI).
M.Syukri Umar selaku inisiator pembentukan ARM sebelumnya sudah menetapkan 5 ibu ibu yang diketuai oleh Fitri Sekretaris Mirda Bendahardan bidang Pendidikan Nn Intan dan bidang Ekonomi Fitriani
Pertemuan Rabu petang itu untuk mengukuhkan komunitas ARM dengan tujuan meminta kesedian petinggi perantau urang awak sebagai pembina dan penasehat serta mendukung komunitas Anas Rantau Minang, kata M.Syukri
M.Syukri sebagai Ketua Harian Komite Penata Pelaksana dan Penggerak Bela Negara (P3KBN) yang meminta Ibu Fitri sebagai ketua ARM dengan visi missi dan program kerja yang sudah dikemas oleh tim Pembina, penasehat, ditetapkan program jangka pendek, yaitu mendata pelajar dan remaja perantau di sekolah sekolah.
Hasil pendataan terhadap remaja urang awak tersebut, kata Fitri disosialisasikan dalam kegiatan pengajian, sejarah Minang Kabau dan informal education lainnya. Kegiatan ini dalam jangka panjang akan membangkitkan citra “ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITBULLAH” yang kabur bagi remaja perantau sekarang.
“Dengan adanya kegiatan ARM diharapkan citra urang awak yang dulu terpatri Anak Dipangku, Keponakan Dibimbing, Warga Dikasihi, Urang Kampung diperhatikan terwujud dan lestari kembali, “kata Fitri berharap.
ARM akan bekerjasama dengan Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) dimana terdapat perantau berdomisili yang ada di setiap RT/ RW dalam wlayah Jabodetabek.
Tokoh minang yang terkenal pada masanya Edi Tanjung mengungkapkan keprihatiannya terhadap daerah Sumbar dan beragam peristiwa belakangan ini ranah minang menjadi sorotan yang tajam, seperti pembunuhan tertembak seorang anggota di Muara Labuh.
Pemerkosaan Uztazah di Kayu Tanam, dan menjamurnya narkoba serta penyakit sosial lainnya yang merebak hingga ke pelosok jorong dalam suatu nagari (Desa/Kelurahan).
Edi Tanjung sebagai salah satu dewan pertimbangan Parpol di Jakarta sangat sedih, katanya organisasi perantau urang awak paling banyak tercantum di Kesbang dan Pol Pemda, Daerah Khusus Jakarta.
Semua perkumpulan Urang Awak dengan berbagai nama seperti Gebu Minang, IKM dan SAS dan perkumpulan perantau lainnya terpecah dan tidak ada lagi kato Saiyo, seperti Saciok Ba Ayam, Sadanciang Ba Basi.
” Inilah salah satu visi misi ARM yang akan diaplikasikan kepada remaja perantau yang akan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan, “ungkap Syukri.
Hadir mewakili pengukuhan ARM Jabodetabek antara lain utusan dari Bogor Ibu Yelda Maiza, Bekasi Ibu Intan, Tangsel ibu Fitriani dan Jaksel Wirda, Jaktim ibu Fitri, Bapak Irawan Tangsel, Bapak Risto Jakbar serta Bapak Akhirudin Jaksel
Kepengurusan ARM Jabodetabek dengan komposisi:
Dewan Kehormatan Bapak Drs H Hendra Zon, Akt. MM, Buya H Fikri Bareno, Mag, MBA, Pembina M Sukri Umar, Ibu Hj Febrianas Aziz, Bagus Muyono Penasehat Drs Risman Thomas, MAP, dan Bapak Irawan.
Ketua Fitri, Sekretaris Mirda, Bendahara Yelda Maiza, bidang Ekonomi Soni, Akhirudin, Fitriani, Dwi Astuti dan bidang pendidikan Nn Intan, Bidang Hukum Joni Bahtera SH, Bidang Public Relation Edwin Junaidi S.Kom, Agus Chaniago dan kepala Sekretariat Yulia Zulkarnain Jakarta Timur.(Ris).
Penulis : Ris
Editor : Red minakonews