Menata arah penelitian vokasi bahasa: dari teaching menuju dunia kerja. Infografis ini menampilkan enam fokus utama yang relevan dengan kebutuhan industri, teknologi, dan masyarakat.(FA/AI).
Oleh: Fitri Adona
Di banyak kampus vokasi, jurusan Bahasa Inggris dan bahasa lainnya selama ini dikenal dengan fokus penelitian yang dominan pada ranah teaching seperti strategi pembelajaran, media ajar, dan pengembangan silabus. Meski penting, pendekatan ini mulai dinilai kurang menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompleks dan global.
Teaching: Titik Awal, Bukan Titik Akhir
Penelitian tentang pengajaran tetap relevan, terutama dalam konteks vokasi yang menekankan praktik. Namun, tren global menunjukkan perlunya pergeseran ke arah yang lebih aplikatif. Kajian sistematis terhadap ratusan publikasi pendidikan bahasa di Indonesia mengungkap bahwa topik _teaching_ mendominasi, sementara kajian tentang kebutuhan industri, teknologi bahasa, dan komunikasi profesional masih minim.
ESP dan Bahasa untuk Dunia Kerja
Pendekatan _English for Specific Purposes_ (ESP) menjadi solusi strategis. Di kampus vokasi, ESP bisa diarahkan untuk bidang pariwisata, bisnis, teknik, atau kesehatan. Penelitian berbasis _need analysis_ sangat dibutuhkan agar kurikulum benar-benar mencerminkan kebutuhan dunia kerja. Contohnya, pengembangan modul Bahasa Inggris untuk mahasiswa teknik sipil berbasis proyek infrastruktur lokal.
Teknologi Bahasa: Dari Chatbot ke Konten Digital
Integrasi teknologi dalam pembelajaran bahasa juga jadi sorotan. Penggunaan chatbot, aplikasi interaktif, dan media sosial sebagai sarana pembelajaran membuka ruang penelitian baru. Di era digital, mahasiswa vokasi perlu dibekali kemampuan membuat konten berbahasa asing untuk promosi produk, pariwisata, atau kampanye sosial.
Multilingual & Komunikasi Lintas Budaya
Jurusan bahasa juga punya potensi besar dalam kajian sosiolinguistik dan komunikasi multikultural. Penelitian tentang interferensi bahasa lokal dalam pembelajaran bahasa asing, atau studi pragmatik di tempat kerja multibahasa, bisa memperkaya perspektif akademik sekaligus menjawab kebutuhan industri global.
Assessment & Employability
Penilaian kemampuan bahasa dalam konteks kerja nyata adalah area yang belum banyak digarap. Pengembangan rubrik soft skills berbasis komunikasi, simulasi wawancara kerja, atau studi longitudinal tentang dampak kemampuan bahasa terhadap karier alumni bisa jadi arah baru yang berdampak langsung.
Pengabdian Masyarakat Berbasis Bahasa
Jurusan bahasa juga bisa berkontribusi lewat pengabdian masyarakat: pelatihan bahasa untuk UMKM, desa wisata, atau tenaga kerja migran. Pembuatan konten promosi daerah dalam bahasa asing adalah bentuk nyata kontribusi vokasi terhadap pembangunan lokal.
R O A D M A P
P E N E L I T I A N
V O K A S I
B A H A S A
1. Teaching & Learning Innovation
Media ajar sesuai industri, gamifikasi ESP, project-based learning
2. ESP & Dunia Kerja
Modul bahasa Inggris untuk hospitality, teknik, bisnis
3. Teknologi Bahasa
Efektivitas chatbot, konten digital, e-learning vokasi
4. Multilingual & Komunikasi Lintas Budaya
Interferensi bahasa lokal, komunikasi multikultural di tempat kerja
5. Assessment & Employability
Evaluasi keterampilan bahasa dalam simulasi kerja, rubrik soft skills
6. Pengabdian Masyarakat
Pelatihan bahasa untuk UMKM, konten promosi daerah
Contoh Judul Penelitian:
– “Analisis Kebutuhan Bahasa Inggris untuk Tenaga Front Office Hotel di Kawasan Wisata Danau Toba”
– “Efektivitas Chatbot dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Vokasi”
– “Interferensi Bahasa Minang dalam Produksi Bahasa Jepang Mahasiswa Vokasi”
– “Pelatihan Bahasa Inggris untuk UMKM Kuliner dalam Promosi Produk ke Pasar ASEAN”
– “Pengembangan Modul ESP untuk Mahasiswa Teknik Sipil Berbasis Proyek Infrastruktur”
Penelitian vokasi di bidang bahasa kini punya peluang besar untuk berkembang lebih luas dan berdampak nyata. Dari ruang kelas ke ruang kerja, dari _teaching_ ke teknologi, dari teori ke kontribusi sosial—jurusan bahasa siap jadi garda depan inovasi vokasi.***
Penulis : Fitri Adona
Editor. : Red minakonews
