Indeks

Padang Panjang Dorong Perikanan Berkelanjutan, Wako Hendri Arnis Serahkan Proposal ke Menteri KKP

Wako Padang Panjang Hendri Arnis menyerahkan Proposal Perikanan Berkelanjutan ke Menteri KKP RI, Sakti Wahyu Trenggono, di Jakarta (18/9/2025). Usulan mencakup bioflok komunal, digitalisasi pemasaran, dan Sekolah Budidaya Ikan (Dok. Kominfo Padangpanjang).

Jakarta, MINAKONEWS.COM – Pemerintah Kota Padang Panjang terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sektor perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing. Kamis (18/9/2025), Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, menyerahkan langsung proposal Program Pengembangan Perikanan Budidaya Berkelanjutan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, dalam pertemuan resmi di kantor KKP, Jakarta.

Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Andre Rosiade, dan turut dihadiri oleh sejumlah kepala daerah dari Sumatera Barat, termasuk Wali Kota Pariaman, Bupati Dharmasraya, dan Wali Kota Solok.

Dalam paparannya, Hendri Arnis menekankan pentingnya strategi inovatif untuk mengatasi keterbatasan lahan di Padang Panjang yang hanya seluas 23 km². Ia mengusulkan sejumlah program unggulan, seperti Kampung Ikan (Karamba) sebagai pusat edukasi dan wisata perikanan, Sekolah Budidaya Ikan untuk mencetak generasi muda yang terampil, serta digitalisasi pemasaran produk perikanan agar pelaku usaha lokal bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Tak hanya itu, Hendri juga mengusulkan penerapan budidaya bioflok komunal, sebuah teknologi ramah lingkungan yang dinilai efisien untuk meningkatkan produksi ikan air tawar seperti lele, nila, dan mas. Konsep integrasi Yumina (sayur-mina) dan Bumina (buah-mina) juga masuk dalam proposal sebagai solusi ketahanan pangan berbasis perikanan terpadu.

“Dengan keterbatasan lahan, kami perlu pendekatan khusus agar target produksi 735 ton ikan budidaya pada 2025 bisa tercapai. Ini bukan sekadar angka, tapi wujud komitmen kami menghadirkan solusi yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Hendri.

Menteri Sakti Wahyu menyambut baik usulan tersebut dan menyebutnya sejalan dengan arah kebijakan nasional. Ia menilai pendekatan bioflok komunal dan pendirian sekolah budidaya ikan sebagai langkah konkret yang layak untuk difasilitasi.

“Kami mendorong daerah untuk berinovasi. Usulan Padang Panjang ini menarik dan akan kami kaji lebih lanjut,” kata Sakti.

Sementara itu, Andre Rosiade menegaskan dukungannya terhadap program tersebut. Ia berkomitmen mengawal prosesnya di tingkat pusat agar bisa segera direalisasikan.

“Program ini bukan hanya soal ikan, tapi soal membuka lapangan kerja, memperkuat ketahanan pangan, dan memberdayakan masyarakat. Saya akan pastikan ini mendapat perhatian serius,” tegas Andre.

Dengan langkah ini, Padang Panjang menunjukkan bahwa kota kecil pun bisa melahirkan gagasan besar—asal ada kemauan, inovasi, dan keberpihakan pada rakyat.(d®amlis/DRJ).

Penulis : d®amlis/DRJ

Editor. : Red minakonews