Nelayan Pondok, Sasak Ranah Pasisia, Pasaman Barat, tasabuik payang dan berhasil menangkap ikan gaguak. Tradisi ini menjadi kekuatan produksi perikanan laut Pasbar yang tembus 58 ribu ton hingga Agustus 2025 (Dok. Ist)
Pasaman Barat (Sumbar). MINAKONEWS.COM. Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat terus memperkuat ketahanan pangan dan sektor perikanan melalui program distribusi pangan murah dan peningkatan produksi hasil laut. Hingga Agustus 2025, total produksi ikan di Pasbar tercatat mencapai 71.056 ton, terdiri dari hasil tangkapan laut dan budidaya air tawar.
Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat, Yusri, SP, menyampaikan bahwa produksi ikan tahun ini menunjukkan tren positif dibandingkan tahun sebelumnya. “Kita dorong nelayan dan pembudidaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil. Bantuan sarana tangkap dan pakan terus kita salurkan,” ujarnya di Simpang Empat, Jumat (20/9).
Dari total produksi tersebut, sekitar 58.000 ton berasal dari sektor perikanan laut, sementara 13.000 ton dari budidaya air tawar seperti kolam dan tambak. Kecamatan Sasak Ranah Pasisie dan Lembah Melintang menjadi penyumbang terbesar produksi laut, sedangkan Talamau dan Kinali unggul di budidaya air tawar.
Selain itu, Pemkab Pasbar juga menyalurkan pangan murah ke wilayah pesisir sebagai bagian dari stabilisasi harga dan penguatan daya beli masyarakat. Program ini menyasar 6 kecamatan pesisir, dengan komoditas utama berupa beras, minyak goreng, dan telur.
“Distribusi pangan murah ini kita lakukan secara bertahap, bekerja sama dengan Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan. Tujuannya agar masyarakat pesisir tetap bisa mengakses bahan pokok dengan harga terjangkau,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Drh. Edi Busti, M.Si, yang masih aktif menjabat hingga saat ini.
Program ketahanan pangan dan perikanan ini menjadi bagian dari arah RPJMD 2025–2029 yang menekankan penguatan ekonomi lokal, peningkatan gizi masyarakat, dan pengurangan angka stunting di wilayah pesisir.(d®amlis).
Penulis : d®amlis
Editor. : Red. Minakonews.com
