Prof. Heri Hermansyah, Rektor Universitas Indonesia, menyampaikan pidato dalam acara resmi kampus di Balairung UI. Momen ini menjadi sorotan publik setelah insiden sorakan “Zionis” dari peserta wisuda terkait polemik undangan akademisi pro-Israel (Wikipedia).
Depok, MINAKONEWS.COM – Suasana wisuda Universitas Indonesia (UI) di Balairung Kampus Depok berubah tegang ketika Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, diteriaki “Zionis” oleh sejumlah peserta. Insiden ini terjadi saat sesi penggalangan Dana Abadi UI, di mana Heri mengajak alumni dan pejabat kampus untuk berkontribusi melalui QR code yang ditampilkan di layar utama.
Teriakan tersebut diduga sebagai bentuk protes atas kehadiran akademisi pro-Israel, Peter Berkowitz, dalam acara orientasi pasca sarjana UI beberapa waktu sebelumnya. Berkowitz dikenal sebagai pendukung kebijakan Zionis dan pernah menjabat sebagai penasihat kebijakan luar negeri di pemerintahan Amerika Serikat.
Meski diteriaki, Heri tetap melanjutkan pidatonya dan menegaskan bahwa sebagai alumni UI, ia ingin membesarkan kampus melalui program Dana Abadi. Target penggalangan dana kali ini sebesar Rp8 miliar, melanjutkan capaian sebelumnya yang mencapai Rp4 miliar pada Februari.
Menanggapi insiden tersebut, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB UI) menyatakan bahwa sorakan itu merupakan ekspresi pribadi dan tidak mewakili sikap resmi fakultas. Sementara itu, pihak UI mengakui kurang cermat dalam menelusuri latar belakang Berkowitz sebelum mengundangnya.
Sebagai bentuk klarifikasi, Heri mengunggah foto dirinya bersama Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, dan menyatakan dukungan UI terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia juga mengumumkan rencana pendirian UI Palestine Centre sebagai komitmen kampus dalam isu kemanusiaan dan solidaritas global.
Insiden ini memicu diskusi luas di kalangan akademisi dan publik mengenai etika kampus, transparansi, serta posisi UI dalam isu geopolitik internasional.(DRJ).
Penulis. : DRJ
Editor. : Red minakonews
