Indeks

Romo Pimpin Doa di Maulid Nabi 2025, Kemenag Klarifikasi Format Acara

Romo RD Yohanes Kristianto memimpin doa kebangsaan dalam rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 di Palembang.(Dok. Ist.).

Palembang, MINAKONEWS.COM – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 di Palembang menjadi sorotan publik setelah beredar video yang menunjukkan seorang pastor memimpin doa dalam rangkaian acara tersebut. Tokoh yang dimaksud adalah Romo RD Yohanes Kristianto, Vikjen Keuskupan Agung Palembang, yang tampil dalam sesi doa lintas iman bersama pemuka agama lainnya.

Kejadian ini memicu kontroversi di media sosial, dengan munculnya tagar seperti _#TOLOLRANSI_ dan narasi bahwa acara tersebut mencampuradukkan ritual Islam dengan agama lain. Namun, menurut klarifikasi dari Kementerian Agama Sumatera Selatan, acara tersebut terdiri dari dua sesi terpisah: Maulid dan Istighasah khusus umat Islam, serta Doa Kebangsaan lintas iman yang digelar setelahnya (Kompas, 6 September 2025).

Kakanwil Kemenag Sumsel, H. Syafitri Irwan, menjelaskan bahwa Romo Yohanes tidak memimpin doa dalam sesi Maulid, melainkan dalam sesi Doa Kebangsaan yang bertujuan mendoakan Indonesia agar tetap damai dan bersatu. Ia menyebut narasi yang beredar sebagai keliru dan berpotensi menimbulkan salah tafsir (CNN Indonesia, 6 September 2025).

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh nasional seperti Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, Gubernur Sumsel H. Herman Deru, serta perwakilan dari enam agama: Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Ribuan peserta hadir dalam suasana khidmat dan damai.

Video dokumentasi acara yang menampilkan Romo Yohanes memimpin doa lintas iman telah beredar luas di YouTube dan TikTok. Meski menuai kontroversi, banyak pihak juga memuji acara tersebut sebagai simbol nyata persaudaraan antarumat beragama (Detik, 7 September 2025).

Kesimpulan:* Romo RD Yohanes Kristianto memang memimpin doa dalam rangkaian acara Maulid Nabi 2025, namun bukan dalam sesi keagamaan Islam. Ia tampil dalam sesi Doa Kebangsaan lintas iman yang digelar terpisah. Klarifikasi dari Kemenag Sumsel menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran syariat dalam acara tersebut.(44d1no).

Penulis. : 44d1no

Editor. : Red minakonews