Berani bicara, berani digugat. Salsa Erwina berdiri “di tengah jalanan tuntutan”, tapi rakyat tak hanya mendengar mereka juga menilai.(Ilustrasi AI).
Jakarta, MINAKONEWS.COM – Nama Salsa Erwina Hutagalung kembali menjadi sorotan publik. Influencer muda asal Indonesia yang kini menetap di Denmark ini bukan hanya viral karena tantangannya terhadap anggota DPR Ahmad Sahroni, tapi juga karena perannya dalam merumuskan dan menyuarakan tuntutan rakyat kepada pemerintah.
Melalui akun Instagram pribadinya @salsaer, Salsa merilis draf 12 tuntutan rakyat pada 29 Agustus 2025, yang ia sebut sebagai versi sementara. Di antara poin-poin tersebut adalah pengesahan RUU Perampasan Aset, pemecatan anggota DPR yang menghina rakyat, reformasi anggaran DPR, hingga penetapan gaji layak bagi guru.
Tak berhenti di situ, Salsa juga tampil dalam siaran langsung bersama Kompas.com membahas gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat”, yang merupakan rangkuman aspirasi publik dari berbagai daerah. Gerakan ini muncul di tengah maraknya demonstrasi dan desakan reformasi terhadap DPR dan institusi negara lainnya.
Namun, popularitas Salsa juga memicu kontroversi. Sejumlah pihak mempertanyakan motif dan latar belakangnya, bahkan menuduhnya sebagai penghasut. Kecurigaan ini muncul terutama karena Salsa aktif menyuarakan gerakan dari luar negeri, tanpa turun langsung ke jalan. Meski demikian, hingga kini tidak ada bukti hukum atau pernyataan resmi yang menguatkan tuduhan tersebut.
Salsa sendiri telah menjelaskan bahwa ia memilih jalur demonstrasi digital karena tinggal di Denmark dan mempertimbangkan faktor keamanan pribadi.
Kalau aku pergi ke Indonesia, justru yang terjadi itu adalah membahayakan nyawaku,” tulisnya dalam unggahan Instagram.
“Yang aku lakukan semua ini adalah bentuk dari demonstrasi dan ketidaksetujuan terhadap ketidakadilan yang lama dilakukan pemerintah kita.”
Di sisi lain, banyak tokoh publik dan akademisi melihat Salsa sebagai representasi generasi diaspora yang berani bersuara. Dr. Raka Pratama, pengamat komunikasi politik, menyebut bahwa figur seperti Salsa “menggugah wacana politik digital Indonesia yang selama ini stagnan dan elitis.”
Redaksi MinakoNews sebelumnya telah menyoroti Salsa sebagai figur diaspora muda yang diperhitungkan untuk posisi strategis nasional. Kami menyadari bahwa narasi publik terus berkembang, dan kami berkomitmen untuk menyajikan informasi secara berimbang, faktual, dan terbuka terhadap berbagai sudut pandang termasuk suara kritis masyarakat.(DRJ).
Penulis. : DRJ
Editor. : Red
