Indeks

Skandal Video Seks AI Guncang Malaysia, Sepuluh Politisi Jadi Target Pemerasan

Fahmi Fadzil, Menteri Komunikasi Malaysia, mengaku jadi target pemerasan lewat video seks palsu berbasis AI.

Kuala Lumpur (Malaysia), MINAKONEWS.COM – Dunia politik Malaysia diguncang skandal pemerasan digital terbesar dalam sejarahnya. Sepuluh politisi dan pejabat publik dilaporkan menjadi korban penyebaran video seks palsu berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI). Video tersebut menampilkan wajah para korban yang direkayasa secara digital dalam adegan cabul, dan digunakan untuk memeras mereka dengan tuntutan tebusan mencapai 100.000 dolar AS per orang, atau sekitar Rp 1,6 miliar.

Modus deepfake ini dinilai sangat berbahaya karena kualitas visualnya begitu meyakinkan, hingga sulit dibedakan dari rekaman asli. Para korban berasal dari berbagai latar belakang politik, termasuk Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil, mantan Menteri Ekonomi Rafizi Ramli, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Adam Adli, serta sejumlah anggota parlemen dan senator seperti Wong Chen, Taufiq Johari, Syahredzan Johan, Najwan Halimi, Fahmi Ngah, Manolan Mohamad, dan Wong Chia Zen.

Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah menerima empat laporan resmi dan membuka penyelidikan di bawah Pasal 385 KUHP tentang pemerasan, serta Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998. Pemerintah juga menggandeng perusahaan teknologi seperti Google dan Meta untuk melacak sumber distribusi video serta mengidentifikasi pelaku.

Menteri Komunikasi menyebut kasus ini sebagai ancaman nyata terhadap demokrasi dan integritas digital. Sementara itu, para korban menolak mundur dari jabatan dan menyebut video tersebut sebagai fitnah digital yang dirancang untuk menghancurkan reputasi mereka.

Skandal ini memicu kekhawatiran luas di kawasan tentang penyalahgunaan teknologi AI dalam politik. Pakar keamanan siber menyerukan pembentukan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah penyalahgunaan serupa di masa depan.(Wangkadon).

Penulis ; Wangkadon

Editor. : Red minakonews