Indeks

Solok Selatan Perkuat Layanan Sosial dan Penanggulangan Stunting di Wilayah Terpencil

Wakil Bupati Solok Selatan, H. Yulian Efi, mengenakan pakaian adat Minangkabau dalam acara resmi pemerintahan.(Dok. Wabup)._

Solok Selatan (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menempatkan sektor sosial dan kependudukan sebagai prioritas utama dalam RPJMD 2025–2029. Fokus diarahkan pada penanggulangan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, serta peningkatan akses pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil.

Berdasarkan data BPS 2025, prevalensi stunting di Solok Selatan tercatat sebesar 23,1 persen. Pemerintah daerah menargetkan penurunan hingga di bawah 14 persen pada tahun 2029. Sementara itu, cakupan air minum layak baru mencapai 62 persen, dengan target peningkatan menjadi 85 persen dalam lima tahun ke depan.

Wakil Bupati Solok Selatan, H. Yulian Efi, menegaskan bahwa pendekatan lintas sektor dan berbasis komunitas menjadi kunci keberhasilan program sosial.

Kami tidak hanya bicara angka, tapi bagaimana intervensi langsung menyentuh keluarga yang paling rentan. Gratis berobat, gratis sekolah, dan rumah tahfidz di setiap jorong adalah bentuk kehadiran pemerintah,” ujarnya dalam Forum Konsultasi Publik RPJMD, September lalu.

Program unggulan di bidang sosial mencakup pelatihan ketenagakerjaan berbasis kebutuhan lokal, penguatan peran kader posyandu, serta digitalisasi data kependudukan untuk efisiensi bantuan sosial. Pemerintah juga menggandeng tokoh adat dan pemuda nagari dalam kampanye hidup sehat dan pendidikan karakter.

Hingga September 2025, program Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak) telah aktif di 42 dari 59 nagari, menyediakan edukasi pengasuhan dan gizi keluarga. Pemantauan balita dilakukan rutin oleh Dinas Kesehatan melalui Posyandu, dengan data digunakan untuk intervensi langsung. Risiko stunting yang diidentifikasi meliputi anemia pada ibu hamil, pernikahan dini, keterbatasan akses air bersih, dan pola asuh tidak sehat.

H. Yulian Efi merupakan Wakil Bupati Solok Selatan dua periode sejak 2021. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Daerah dan telah berkarier di berbagai instansi pemerintahan Sumatera Barat sejak 1993. Lahir di Rawang, Sungai Pagu, ia dikenal sebagai birokrat yang dekat dengan masyarakat dan aktif mendorong program sosial berbasis komunitas.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Solok Selatan untuk membangun masyarakat yang sehat, produktif, dan berdaya saing, tanpa meninggalkan satu pun kelompok rentan.(Tim).

Penulis : Tim Minakonews

Editor. : Red Minakonews