TANAH DATAR PUSAT KEBUDAYAAN
MINANGKABAU

Jemaah Tarwih.

Tanah Datar (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Kabupaten Tanah Datar dewasa ini dalam mewujudkan usaha satu rumah satu hafiz. Sebelumnya dikenal sebagai Luhan Nan Tuo. Pasangan tersebut hakikatnya menunjukan palsafah kehidupan adat basondi Syarak, Syarak Basondi Kitabulloh.

Begitu antara lain inti dari sambutan Bupa ti Kab.Tanah Datar yang dibacakan oleh Ketua Tim 7 Hafnizar, S.H., M.H, di Masjid Miftahul Jannah Jorong Guguak Tinggi Nagari Sumani ak, Kec.Salimpaung, Rabu malam (29/3).

Diungkapkanya, T.Datar punya program satu rumah satu hafiz. Hal itu fitandai dengan pemasangan stiker pada rumah yang sudah ada hafiz dan atau hafizha. Untuk itu sudah terpasang 3798 stiker dalam tahun 2022.

Disamping itu T.Datar telah memiliki 290 unit rumah tahfiz. Pengembangan kegiatan hafiz pada berbagai sekolah TPA. Dari pengembangan itu sudah tercatat 7.000 hafiz dan hafizah, untuk itu juga telah dilakukan peningkatan kesejehteraan guru TPA dan hafiz melalui pemberian insentif yang teratur.

Seiring dengan itu dilakukan pula peningkatan biaya operasional KAN, LKAAM dan Bundo-kanduong serta untuk organisasi keagamaan. Usaha tersebut terkait untuk mengukuhkan Kab.T.Datar sebagai pusat kebudayaan Minangkabau. Pada tahun 2022 telah sukses konfrensi Bundokanduong sedunia di lstano Pagaruyuang.

Pada sisi usaha, dilakukan peningkatan ekonomi masyarakat tani dengan perbaikan irigasi secara berurutan. Bahkan pembangunan dan perbaikan irigasi secara bertahap selalu dilaksanakan. Karena sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar PDRB.

Selain itu, pemberantasan rentenir telah dilauching program makan rendang di T.Datar (Maksimalkan pemberantasan rentenir agar hi-lang). Sekaitan dengan itu dilakukan sistem pe minjaman dengan margin yang bersubsidi oleh Pemda kepada masyarakat.

Sementara itu ustazd Syafriwaldi, S.Sos, l, MA menegaskan, kerja yang dilakukan dengan tergesah-gesah/terburu-buru tidak akan mem buahkan hasil yang baik. Jangan turutkan lang kah setan dan untuk menaklukan setan itu membaca Qur’an saja harus dengan tenang.

Kita tidak boleh cepat mengatakan orang salah, jelek dan tidak beres. Melainkan yang bagus analisa dan pahami dulu sebelum menyebut seseorang itu. Pada kesempatan tersebut Hafnizar, S.H.,M.H, selaku Ketua Tim memberikan bantuan untuk Masjid itu Rp.10,-Juta serta bingkisan yang berisikan buku-buku aga ma. (Datuok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *