TEKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN MENURUNKAN STUNTING

Peserta dan penyelenggara serta Nara sumber foto bersama usai pelaksanaan rapat teknis layanan pada pembentukan evaluasi jejaring skrining layak hamil, Kamis (7/12).(Foto : Eli)

Kota Solok (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta menurunnya prevalensi stunting di Kota Solok,Pemerintah Daerah Kota Solok melalui Dinas Kesehatan setempat , gelar rapat teknis layanan pada pembentukan evaluasi jejaring skrining layak hamil, Antenatal Care (ANC) dan stunting bagi lintas program dan lintas sektor di Kota Solok yang dilaksanakan di aula Bappeda Kota Solok, Kamis (7/12).

Selain itu pertemuan tersebut juga bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan peserta, serta memperkuat jejaring, koordinasi dan kerjasama dalam hal skrining layak hamil, ANC, dan stunting di Kota Solok pada sektor kesehatan.

Demikian di sampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Solok, Jefrizal, S.Pt, MT selaku narasumber ahli dalam pertemuan tersebut.hal ini juga di dasarkan dari Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024, menyatakan bahwa arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar.

Juga di sampaikan Jefrizal, S.Pt, MT dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi dicapai melalui lima strategi.

Lima strategi itu mencakup peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, pemberdayaan GERMAS, dan penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Elvi Rosanti menyampaikan bahwa percepatan perbaikan gizi masyarakat tahun 2024 akan diprioritaskan pada percepatan penurunan stunting.

“Di Kota Solok sendiri, berdasarkan hasil survey SSGI 2022 prevalensi underweight sebanyak 15,9%. Prevelensi stunting 18,5% dan prevelensi wasting sebanyak 8,8%. Jika dibandingkan dengan survey yang sama di tahun 2019, di tahun 2022 ini mengalami peningkatan pada tiga indikator status gizi,” tutur Elvi.

Turut serta dalam pertemuan ini adalah Kepala OPD se-Kota Solok, Direktur Rumah Sakit se-Kota Solok, Kepala BPJS Cabang Solok, Kepala Bidang dan Sub Koordinator pada Dinas Kesehatan Kota Solok, Kepala Puskesmas se-Kota Solok, Bundo Kanduang dan LKAAM Kota Solok, dan ketua organisasi profesi se-Kota Solok, serta Pimpinan BPM se-Kota Solok. (Eli)

Penulis : Eli

Editor : Red minakonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *