Indeks

Tragedi Bangli: Tiga Pekerja Tewas Kehabisan Oksigen, Sorotan Baru Keselamatan Kerja

Ilustrasi suasana evakuasi dalam tragedi kecelakaan kerja di Bangli, Bali.(44d1n0/AI).

Bangli (Bali), MINAKONEWS.COM – Kecelakaan kerja tragis terjadi di proyek pembangunan gudang sepeda Bali Echo, Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, pada Sabtu 2 Agustus 2025. Tiga pekerja ditemukan tewas di dalam bak penampungan air sedalam 2,5 meter, diduga akibat kehabisan oksigen saat membongkar tiang penyangga.

Korban meninggal adalah I Nengah Darmawan (53), I Wayan Buda Adnyana (52), dan I Ketut Juliawan (42). Satu korban selamat, Anak Agung Putu Rimbawan (55), masih dirawat intensif di RSUD Bangli. Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, ruang kerja sempit dan minim ventilasi menjadi faktor utama dalam insiden ini. Lubang masuk ke dalam bak hanya berukuran 60×60 cm, membuat proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh risiko.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik proyek dan kepala tukang, untuk mendalami dugaan kelalaian dalam penerapan standar keselamatan kerja. Hingga awal September 2025, proses penyelidikan masih berjalan dan belum ada penetapan tersangka.

Minimnya Standar K3 di Proyek Lokal

Tragedi ini membuka kembali diskusi publik tentang pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di proyek konstruksi, terutama di sektor informal dan proyek skala kecil. Banyak proyek lokal yang masih mengabaikan penggunaan alat pelindung diri (APD), ventilasi kerja, dan prosedur evakuasi darurat.

Pakar K3 dari Universitas Udayana, Dr. I Made Suardika, menyebut bahwa kasus Bangli adalah contoh nyata dari lemahnya pengawasan teknis di lapangan. “Kecelakaan ini bukan semata-mata takdir, tapi akibat dari sistem kerja yang tidak aman,” ujarnya dalam diskusi publik di Denpasar.

Momentum untuk Edukasi dan Reformasi

Pemerintah Kabupaten Bangli bersama Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali berencana menggelar pelatihan K3 bagi pekerja konstruksi dan mandor lokal. Langkah ini diharapkan bisa mencegah kejadian serupa dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja.

Tragedi Bangli bukan hanya soal kehilangan nyawa, tapi juga panggilan untuk memperbaiki sistem kerja yang selama ini dianggap sepele. Di tengah pembangunan yang terus berjalan, keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama.(44d1n0).

Penulis. : 44d1n0

Editor. : Red minakonews