Presiden RI Prabowo Subianto berfoto bersama anak-anak diaspora Indonesia yang mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah.(Dok. Setpres).
Ottawa (Kanada). MINAKONEWS.COM – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertolak dari New York, Amerika Serikat menuju Ottawa, Kanada, Rabu (24/9/2025) pukul 12.20 waktu setempat, usai menyelesaikan rangkaian agenda diplomatik di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Kepala Negara tiba di Bandar Udara Internasional Ottawa Macdonald-Cartier pukul 13.30 waktu setempat, disambut oleh Menteri Perdagangan Internasional Kanada Maninder Sidhu dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Jess Dutton.
Turut menyambut Presiden di bawah tangga pesawat yakni Duta Besar RI untuk Kanada Muhsin Syihab dan Atase Pertahanan KBRI Ottawa Marsma TNI Edwardus Wisoko Aribowo. Dari bandara, Presiden bersama rombongan terbatas langsung menuju hotel tempatnya singgah selama berada di Ottawa.
Setibanya di hotel, Presiden disambut hangat oleh puluhan diaspora Indonesia yang datang dari berbagai kota di Kanada. Mereka rela menempuh perjalanan berjam-jam demi bertemu langsung dengan Presiden Prabowo. Bagi banyak diaspora, momen ini bukan sekadar menyambut kepala negara, tetapi juga melepas rindu pada tanah air.
Agenda resmi dimulai dengan pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Gubernur Jenderal Kanada Mary Simon di Rideau Hall. Dalam suasana penuh persahabatan, kedua pemimpin menegaskan komitmen bersama terhadap nilai demokrasi, pluralisme, dan multikulturalisme. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya mempererat people-to-people contact antara masyarakat Indonesia dan Kanada sebagai fondasi kerja sama ekonomi, pendidikan, dan budaya.
Selanjutnya, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di West Block, Parliament Hill. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan tiga nota kesepahaman strategis, termasuk Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
ICA CEPA menjadi perjanjian perdagangan bebas pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara. Melalui kesepakatan ini, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8 persen pos tarif. Implementasi perjanjian ini diproyeksikan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai USD 11,8 miliar pada 2030, dengan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12 persen dan peningkatan investasi sebesar 0,38 persen.
Selain itu, turut ditandatangani nota kesepahaman di bidang pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada, serta MoU kerja sama dunia usaha antara KADIN dan Business Council of Canada (BCC).
Kunjungan Presiden Prabowo ke Kanada dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat kemitraan global, membuka peluang investasi, dan memperluas akses pasar bagi pelaku usaha Indonesia.(DRJ/ Setpres(.
Penulis : DRJ/ Setpres
Editor. : Red. Minakonews
