10 (sepuluh) sepeda motor yang dikendarai oleh 10 orang warga negara tetangga Malaysia.(Foto : STS).
Oleh: Sts.Dt.Rajo lndo, S.H, M.H.
Potensi danau di ranah Minang tidak hanya memproduksi ikan bagi kebutuhan manusia saja. Melainkan danau itu sekaligus juga merayu warga negara asing untuk mempelajari danau itu sambil menikmati nya.
Hal itu bertolak dari 10 (sepuluh) sepeda motor yang dikendarai oleh 10 orang warga negara tetangga Malaysia suatu Selasa 2025 yang lalu.
Kesepuluh pelancong tersebut semula nya mampir pada Masjid Nurul Amin Pagaruyuang, Batusangkar, Sumatera Barat. Setelah keluar dari ruangan Shalat dengan sopan diantaranya bersapaan bersama sejumlah yang sama-sama keluar rumah ibadah itu. Mendengar logat ucapannya kenta ralah, bahwa sahabat-sahabat tersebut dari negara tetangga Malaysia.
Bertolak dari hal tersebut penulis mencoba menghampirinya. Seiring dengan itu bertanya – jawab. Dari tanya jawab tersebut diketahui ncik-mcik tersebut adalah pelancong.
Perjalanan wisatanya diketahui dari tutur secara ringkas saja. Pertama dari Kuala lumpur ke-bandaran lnternasional Minang
kabau (BIM). Setelah itu merental Sepeda Motor ke-Padang dari Padang ke-danau Maninjau.
Dari danau Maninjau ke-Bukittinggi ke-Batusangkar. Setelah dari Bt.Sangkar ke-danau Singkarak. Dari danau Singkarak ke-danau di bawah dan danau di atas. Pokok nya semua danau yang ada di Sumatera Barat jadi sasaran kunjungan perjalanan wisatanya. Jelas laki-laki yang mengaku bernama lsya hari itu, sebelum melanjut kan perjalanannya dari Masjid Nurul lman Pagaruyuang.
Berbicara tentang danau. Apa yang di kandung oleh danau. Kenapa danau yang menjadi sasaran kunjungan pelancong itu. Dalam bahasa Minang “kalau tak ado bara do tak tampuo basarang randah”.
Apakah kita sebagai orang yang dekat dengan danau itu tidak perlu tau. Sebaliknya apakah kita belum tau atas potensi akan danau. Akankah danau punya poten si yang besar untuk kemakmuran rakyat, minimal rakyat pinggir danau, semoga.
Penulis. : STS
Editor. : Red minakonews
