Yoda Balado.(Foto : Wiztian Yoetri).
Oleh : Wiztian Yoetri (Wartawan Senior).
Pariaman (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Hari-hari menjelang proses Pilkada Kota Pariaman semakin dekat. Sejumlah nama bakal calon Walikota Pariaman periode 2024-2029 mulai jadi perbincangan wargakota.
Diantara, nama yang cukup menonjol adalah sekretaris kota Pariaman, Yota Balad, SSTP, Msi.
Mengapungnya nama Yota Balad, sejalan dengan “keinginan” wargakota untuk perubahan kepemimpinan.
Yota yang mantan Camat Pariaman Tengah, Kadishub Pariaman dan Inspektur Kota Pariaman, merupakan pejabat karier yang dianggap representasi ASN Kota Pariaman.
Dari berbagai daerah di Sumbar, cukup banyak sekretaris daerah (sekda) yang sukses menjadi kepala daerah.
Diantara, nama – nama mantan sekda yang berhasil memimpin sebuah daerah, seperti Drs Zuiyen Rais, mantan sekda Kota Padang, Drs Djufri, mantan sekda Kota Bukittinggi, Ismet Amzis, mantan Sekda Bukitinggi, Aristo Munandar, mantan sekda Agam, Ir Nasrul Syahrun, mantan sekda Tanah Datar, Mukhlis Rahman, mantan sekretaris Kota Pariaman, Gusmal, mantan Sekda Kabupaten Solok.
Artinya, sukses para mantan sekretaris daerah itu, bisa menjadi rujukan, bila diamanahkan menjadi kepala daerah, sekretaris daerah daerah cukup berhasil.
Maka, langkah Yota Balad, maju sebagai kepala daerah di Kota Pariaman merupakan sebuah langkah yang signifikan. Karen ada kisah sukses yang menjadi representasi.
Maka mengalirnya dukungan belakangan ini, untuk sekretaris daerah Kota Pariaman, selain wargakota berharap ada perubahan kepemimpinan, sekaligus merubah corak kota Pariaman. Yota, merupakan putra almarhum Mukhtar M, mantan Kadis PU era Bupati Padangpariaman yang melagenda sampai hari ini, Anas Malik.
Mukhtar tercatat sebagai salah satu arsitek pembangunan di Padangpariaman, yang membawa Padangpariaman meraih prestasi tertinggi pembangunan Parasamya Purnakarya Nugraha (PPN). PPN adalah Penghargaan tertinggi pemerintah pusat di bidang pembangunan untuk daerah tingkat dua.
Yota Balad, putra Kampung Baru, Pariaman Tengah, dan “sumando” Naras, Pariaman Utara, digadang-gadang sudah waktunya untuk memimpin kota Pariaman. Yota diharapkan melanjutkan kepemimpinan Bupati Padangpariaman Anas Malik (1980-1990), yang “merakyat”, mampu menterjemahkan aspirasi wargakota, dan bisa membaca denyut nadi pergerakkan kota, menuju kota berperadaban, sejahtera dan religius.
Peran sebagai inspektur kota dan sekretaris kota yang dimainkannya selama ini, cukup berarti bagi Yota, sebagai modal dasar untuk memimpin kota Pariaman.
Yota, termasuk pejabat yang komunikatif, baik dengan lingkungan ASN Kota Pariaman, maupun hubungan baiknya dengan para tokoh masyarakat. “Pak sekda Yota Balad, cukup representatif sebagai salah seorang calon walikota masa depan Kota Pariaman, selain komunikasinya bagus, tidak dibuat-buat, juga seorang ASN yang mengikuti pergerakkan perjuangan kota Pariaman sejak awal,” ujar Almasykura, seorang tokoh masyarakat Kuraitaji.
Yota Balad diyakini mampu berbuat terbaik untuk kemajuan kota Pariaman. Peran konseptor yang selama ini dikerjakannya, diharapkan berbuah kebaikan, ketika Yota diamanahkan menjadi seorang eksekutor kota.
Tantangan terbesar kota Pariaman, adalah menggerakkan sumberdaya ASN yang berkualitas, mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang mandiri, disamping menggerakkan berbagai sektor untuk mendukung sumber-sumber pendapatan asli daerah.
Dan, sejalan dengan prosesi suksesi Kota Pariaman, yang akan dimulai dari bulan Mei mendatang itu, suara-suara dukungan terhadap Yota Balad semakin menguat dan bulat. Berharap, Yota Balad menjadi pemimpin merakyat, yang tidak hanya memerlukan rakyat ketika mau pilkada saja, tetapi tetap istiqamah bersama wargakota kapan saja dan dimana saja.
Selain itu, ada harapan lain kepada Yota Balad, untuk memperkuat hubungan kampung halaman dengan rantau. Kesan selama ini, kota Pariaman ‘menumpang’ kepada perantau PKDP Piaman. Sudah waktunya, pemerintah kota menginventarisir perantau Kota Pariaman yang sukses, untuk diajak ‘sato sakaki’ membangun kota Pariaman. Baik lewat investasi fisik, maupun investasi pemikiran.
Perlu ada wadah untuk mengakomodir masyarakat perantauan. Termasuk juga diperlukan wadah untuk para pejuang kota, mereka yang telah berjuang dengan gigih untuk mendirikan kota otonom Pariaman, dari sebelumnya kota Administratif. Para pejuang kota itu, adalah inspirasi kota Pariaman.
Selamat berjuang menjadi Walikota Pariaman, Pak Sekda Yota Balad!(***).
Penulis : Wiztian Yoetri
Editor : Red minakonews