CALON WAKIL GUBERNUR EKOS ALBAR BERSILATURRAHMI DENGAN TOKOH MASYARAKAT

Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat Ekos ditengah-tengah masyarakat.(Foto : M Syukur).

Tanah Datar (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat periode 2024-2029 Ekos Albar yang berpasangan dengan calon Gubernur Sumatera Barat Epyardi Asda bersilaturahmi dengan ratusan tokoh masyarakat Tanah Datar di aula cafe Idea Kampung Baru Batusangkar Kamis (26/9).

Tuan rumah H.Eri Munafri mengatakan, kegiatan silaturahmi dengan anak pisang urang Parambahan Ekos Akbar ini semata mata hanya bersilaturahmi dan ingin mengetahui sasok jirami dari Ekos Albar serta hadirin ingin mengetahui pengalaman hidupnya hingga dicalonkan sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat.

Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat Ekos Albar dalam kesempatan tersebut mengatakan, dirinya lahir di Pincuran Tujuh Batusangkar, orang tuanya adalah Camat Lima Kaum Albar Munaf, sedangkan ibunya bidan buk Wir dari Balai Gurah Agam yang kini telah berusia 82 tahun.

Setelah dari Batusangkar tahun 1974 orang tua Ekos Albar kemudian Pindah ke Kabupaten 50 Kota dan terakhir menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, dan dalam usia 47 th orangtuanya meninggal dunia dan dikuburkan di Parambahan.

Mantan Wakil Walikota Padang Ekos Akbar kemudian didaulat untuk maju mendampingi Epyardi Asda sebagai Wakil Gubernur, setelah mendapatkan masukan dari PAN, Golkar, Nasdem, PDI P, akhirnya pihaknya bersedia menjadi Wakil Gubernur Sumatera Barat.

Sebelumnya dirinya berdomisili di Jakarta, mempunyai anak 4 orang putri. Istri orang Lampung, kemudian setelah diapresiasi dan didorong oleh ibunya, istrinya dan anak anak serta uni Asri Asgani, pengalaman di Padang akan diterapkan bila doanya diijabah oleh Allah SWT, dirinya akan menerapkan pola musyawarah dalam memutuskan sebuah masalah.

Alasan mimilih OTW karena Epyardi Asda orangnya ceplas ceplos, padahal intinya orangnya baik untuk kemaslahatan umat. Dulu di Padang Pariaman ada WC terpanjang, dengan munculnya Anas Malik Bupati militer, tidak berapa lama setelah menjabat WC terpanjang tidak ada lagi. Hal itu dilakukan untuk kemajuan daerah Kabupaten Padang Pariaman, katanya. (MSR).

Penulis : MSR

Editor : Red minakonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *