BERLOMBA-LOMBA MEMBANGUN MASJID


Tanah Datar (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Disamping berkunjung untuk menunjukan program dan capaiannya serta sikon yang dialami masyarakat. Pemda juga memberikan bantuan untuk kelanjutan pembangun Masjid. Seiring dengan itu warga setempat yang dipercaya menjadi tokoh politik tidak mau kalah.

Di bawah pimpinan Asst II Abd.Hakim, S.H Kamis (30/3) sekaitan dengan kunjungan rutin tahunan Pemerintah daerah Kab.Tanah Datar ke Masjid Raya Nurul lman Jorong Jambak Nagari Bungo Tanjung, Kec.Batipuah.

Menurut Abd.Hakim, selaku Ketua Tim 7 tidak kurang dari 40 Masjid yang dikunjungi Tim tahun ini, kegiatannya Rabu 29 dan Kamis 30 Maret. Tujuannya untuk mempererat hubungan silaturrahmi antara Pemerintah daerah dengan masyarakat. Selain itu juga untuk menyampaikan informasi program pembangunan.

Seiring dengan itu dituturkanya 10 program unggulan yang telah diupayakan pemda T.Datar. Selanjutnya menampilkan sistem peminjaman dengan margin yang disubsidi. Hal ini disebut dengan makan rendang di T.Datar (Mak simalkan pemberantasan rentenir agar hilang).

Atas kunjungan itu Bupati T.Datar melalui Tim itu memberikan bantuan Rp.10 juta rupiah serta sejumlah buku-buku. Sementara Buhcari Dt.Tuo, S.E selaku anggota DPRD Sumbar da-lam sambutanya spontan memberikan bantuan untuk Masjid itu Rp.30 juta rupiah. Disamping itu Panghulu adat tersebut juga merindukan pinggalan untuk menjuluk dana melalui dirinya.

Adapun Ustazd Jasriman, S.Ag, dalam cera mahnya mengingatkan berbagai komponen masyarakat agar tidak lupa diri dan terlanjur ke Neraka. Dengan modul suara yang vokal dan suara lantang Ustazd yang dikenal juga selaku wartawan Singgalang itu menyatakan tentang halal dan haram.

Antara lain, Narkoba itu zatnya haram dan hanya boleh untuk kepentingan tertentu. Namun ada pula yang cara mendapatkannya yang tidak benar dan itu yang membuatnya haram. Berkaitan dengan itu ada statmen dari orang orang tertentu yang mengatakan “Yang haram saja susah mendapatkannya, apalagi yang ha-lal” dan itulah orang-orang yang tidak yakin akan ketentuan Alloh, jelas putra Sepuluh Koto itu.

Dari pengamatan Minaco. News, begitu ko- caknya ceramah namun lupa falsafah kehidu-pan “Adat basondi syarak, Syarak basondi ki-tabulloh”. Sekolah agama dari Taman kanak kanak sampai perguruan tinggi ada di Sumbar, akan tetapi sekolah adat belum terlihat dikota Padang sekalipun. Oleh sebab itu pengetahuan agama bisa hebab, namum akan bisa erosi dalam pengetahuan adat dan bisa-bisa orang Minang tidak beradat nantinya. (Datuok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *