Darul Siska, Bergerak Tanpa Baliho

Caleg DPR RI Dapil Sumbar I, Drs Haji Darul Siska Said.(Foto : Cici).

Oleh : Wiztian Yoetri (Wartawan Senior)

Ada yang berbeda dari caleg DPR RI Dapil Sumbar I, Drs Haji Darul Siska Said. Dia bersosialisasi tanpa Baliho yang biasa kita lihat akhir-akhir ini mulai banyak mengisi iklan luar ruang kota. Darul lebih mementingkan berjuang mengatasi stunting daripada membuat baliho.

Sekarang begini. Kita bikin baliho besar senilai Rp 2 juta. Nilai sebesar itu telah bisa menyelamatkan anak stunting sebanyak empat orang, untuk lima bulan. Saya lebih memilih menyiapkan generasi masa depan, karena saya punya tanggungjawab moral,” ujar Darul Siska suatu ketika.

Anggota Komisi IX DPR RI itu, melihat saat ini di wilayah Sumbar angka prevelensi stunting masih tinggi, dan kita harus bisa berkontribusi dan berjuang mengatasinya. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting Sumbar pada 2021 sebesar 23,3 persen. Namun, pada 2022 mengalami kenaikan 1,9 persen menjadi 25,2 persen.

Darul Siska, berharap kehadirannya di nagari-nagari di Daerah Pemilihan Sumbar satu dirasakan kebermanfaatannya dan dapat mendorong pembangunan sumberdaya manusia yang unggul.

Menarik, memang langkah yang dilakukan mantan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat dan pengurus DPP Golkar itu, bahwa ia lebih memilih merasakan apa yang dirasakan masyarakat, ketimbang bergerak secara individual.

Pada dinding instagramnya, Darul mengutip kalimat inspiratif yang diungkapkan seorang pemikir politik, “.. bahwa politikus hanya memikirkan pemilihan yang akan datang, sementara negarawan memikirkan generasi yang akan datang.”

Besarnya perhatian Darul Siska terhadap stunting, karena merasakan terhadap dirinya sendiri. Allah telah selamatkan dirinya tidak stunting. Karena sejak usia 4 tahun sudah ditinggal ibunda. Sudah tak diurus. Mestinya, dirinya masuk kategori stunting.

Itulah sebabnya, perhatian Darul begitu tinggi terhadap kaum stunting. Ada rasa tanggungjawab moral, untuk menyelamatkan jiwa orang, dan menyelamatkan generasi masa depan.

Sementara penyebab utama stunting itu sendiri, adalah malnutrisi akan jangka panjang (kronis). Akibat kekurangan asupan gizi, bisa terjadi sejak bayi masih dalam kandungan ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Mengganti baliho dengan stunting, adalah makna di balik, sosialisasi yang di lakukan Caleg DPR RI Dapil Sumbar satu Darul Siska Said, dan ini jelas salah satu bentuk empati putra Talawi Sawahlunto itu pada rakyat yang kurang mampu.

Menurut akademisi bidang komunikasi massa, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Imam Bonjol Padang, strategi setiap Pemilu selalu berubah. Pada Pemilu 2024 ini, jejaring digital lebih kuat dibandingkan dengan model strategi kampanye pada Pemilu sebelumnya, yang mementingkan penyebaran baliho, spanduk, poster, sebanyak-banyaknya.

“Kita dulu membaca fenomena Jeffrie Geovanie dengan menghadirkan baliho pada Pemilu dan Pilkada 2000-an. Sekarang, masih dilakukan tetapi efektivitasnya sudah menurun dibandingkan dengan kekuatan jejaring digital sosial media. Kecenderungan publik dengan gadget telah mengubah hal tersebut,” ujar doktor pengkajian Islam yang menulis tentang media massa ini.

Khusairi menyimpulkan, pada tahap awal, present of man, sangat perlu baliho sebagai perkenalan pesona personal, namun pada tahap lanjutan reminder of man dan election of man, pendekatan personal sangat penting dari pada unjuk wajah di ruang publik. Lebih penting lagi unjuk kinerja personal, karena hal tersebut dirasakan secara langsung oleh individu-individu pemilih.

Kadang-kadang, justru akan menjadi resistensi jika alat kampanye iklan luar ruang dibuat seadanya, tidak menggunakan perspektif estetika dalam desain grafis dan menempatkanya di ruang publik. Alih-alih di tempat resmi, bayar pajak namun memilih di batang-batang pohon dan tiang listrik dan telepon. Ini menjadi tidak bermartabat. Tentunya ini butuh kearifan para calon dan tim karena merusak ruang publik kita,” tegas mantan jurnalis ini.

Semoga niat baik seorang Darul Siska, caleg Golkar Dapil Sumbar satu nomor urut satu ini, akan berbuah generasi emas, generasi masa depan, yang lahir dari lubuk hati yang mulia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *