First Come First Service, Prinsip Haji Berkeadilan Kementerian Agama

Manasik Haji di Hotel Merah Magetan dengan menghadir narasumber anggota Komisi VIII DPR RI M. Ali Ridho.(Foto : Ikka)

Magetan (Jawa Timur), MINAKONEWS.COM – Jaga komitmen Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia, Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (Kemenag Jatim) yang sebelumnya identik dengan Kegiatan JAMARAH dan Sapa Jamaah Haji di tahun 2022, maka tahun 2023 ini instansi dibawah kepemimpinan Husnul Maram fokus Penyuluhan Manasik Haji.

Digelar tepat Sabtu, 12 Agustus 2023, angkatan II Manasik Haji berlangsung di Hotel Merah Magetan. Hadir sebagai narasumber adalah anggota Komisi VIII DPR RI M. Ali Ridho, dan dari Kemenag Jatim adalah Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur Dr. Abd. Haris Hasan, M.Pd.I.

Politisi dari Fraksi Partai Golongan Karya menjelaskan tentang Kebijakan Peningkatan Anggaran Haji. “Ada dua biaya haji, BPIH dan BIPIH. BPIH adalah biaya total yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk berhaji, sedangkan BIPIH adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh calon jamaah haji. ”.

Legislator yang akan maju dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VII (Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Pacitan) tersebut juga mengisahkan pengalaman spiritualnya saat pertama kali melihat Ka’bah.

Pertama melihat Ka’bah, air mata saya turun dan tak henti cukup lama. Ada rasa terharu yang besar. Betapa harunya saya melihat Ka’bah, maka saya selalu terharu melihat raut wajah para calon jamaah haji, dengan harapan panjenengan sekalian diberkahi kesehatan sehingga kelak juga melihat Ka’bah.”

Habib Ali Ridha, sapaan akrabnya, juga menyampaikan apresiasi pada Kementrian Agama dan para petugas haji atas pelayanan sepenuh hati kepada para jamaah haji.

Selama musim haji, ada beberapa perubahan kebijakan dari Kerajaan Arab Saudi, juga perubahan cuaca yang ekstrim sehingga peran petugas haji dalam mengemban tugas yang mulia, sangat patut diapresiasi. Terutama banyak jamaah lansia tahun 2023. kondisi cuaca dan kesehatan jamaah yang mana banyak lansia, menjadi sebab tingginya para jamaah yang wafat kemarin.”

Sedangkan dari Kanwil Kemenag Jatim, Abd. Haris menyampaikan tentang kewajiban pemerintah dalam pelayanan jamaah haji pasca penambahan kuota selama tahun 2023.

Kewajiban pemerintah adalah memberikan bimbingan, pelayanan, dan perlindungan jamaah haji. Dan kami dari Kemenag, dalam hal ini, selalu berikhtiyar untuk merealisasikan tugas kewajiban tersebut. Karena haji di tahun 2023 ini berbeda, terutama penambahan kuota. Ada banyak perubahan juga yang kemudian harus disikapi, sebagai contoh dalam hal mengorganisir para jamaah. Transportasi, akomodasi, dan konsumsinya tentu lebih banyak. Dengan semakin banyaknya, maka semakin bertambah pula pengeluaran karena subsidi pemerintah yang harus dikeluarkan, juga semakin besar.”

Doktor UIN SATU Tulungagung tersebut juga menekankan teknis pelayanan jamaah haji ramah lansia (lanjut usia), yaitu jamaah diatas usia 80 tahun.

Kami lakukan assesment untuk calon jamaah agar lancar selama ibadah, karena situasi di Arab Saudi dengan perubahan cuaca ekstrim, harus diantisipasi para jamaah. Dan assesment tersebut, terutama cek kesehatan, karena umumnya para jamaah lansia baru cek kesehatan setelah menjelang keberangkatan. Banyak dari mereka tanpa pendamping, sehingga kami dalam melayani, tentu harus memberikan pelayanan khusus.”

Diantara bentuk pelayanan khusus, adalah adanya tempat khusus untuk jamaah lansia dan kami sediakan bubur bagi jamaah lansia. Selain itu, kami juga membekali jamaah dengan gelang identitas dan kartu jamaah berbarcode yang jika discan melalui aplikasi haji pintar, akan muncul informasi terkait jamaah, yaitu asal mana, kloter berapa, sektor pondokan wilayah mana, dan sebagainya. Hal ini sangat penting terutama bagi jamaah lansia.”

Tak lupa, Abdul Haris juga menekankan prinsip Haji Berkeadilan.

Dalam hal kuota, maka ditekankan bahwa kami memiliki prinsip kuota berkeadilan, yaitu kami utamakan calon jamaah sesuai waktu pendaftarannya. Istilahnya, ‘first come first service’. siapa yang lebih awal mendaftar, maka lebih berhak untuk segera mendapatkan pelayanan berhaji.”

Acara tersebut juga dihadiri jajaran Ketua tim pada bidang PHU H. Ahmad Alauddin, Hj. Fentin Istifaiyah, dan Edi Susilo, Ketua Tim Bina Umrah dan Haji Khusus. Sedangkan sebagai moderator adalah Sekretaris MUI Jatim, Lia istifhama dan Mochammad Nur Khalis.
( Ikka).

Penulis : Ikka

Editor. : Red minakonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *