GUNUNG MERAH PUTIH WISATA JONJANG SARIBU DI NAGARI SULIT AIR

Gunung Merah Putih.(Foto : Risto).

MINAKONEWS.COM – Warga nagari tandus itu sekarang sudah dihijaukan dengan tanaman Hortikultura, bermukim di kota Jakarta berjumlah sekitar 20 ribu jiwa lebih, 80 persen tampaknya bergerak di bidang perdagangan, 20 persen yang bekerja di pemerintahan dan lainnya.

Kemanapun kita pergi ke berbagai pasar di lima wilayah kota Jakarta, dan kabupaten administrasi kepulauan seribu, akan ditemukan pedagang Sulit Air, kata ketua Kadin DKI Jakarta almarhum H Rainal Rais dulunya.

Dengan demikian, perantau ini lebih cenderung memiliki sifat air yang keempat sebagai modal dasar merantau, kata alm Nur Aksar mantan ketua umum DPP SAS di tahun 1980-an. Sedangkan sifat air yang terakhir, katanya seperti air besar, sekali tepian beranjak, jadi bila air sungai meluap akan menghanyutkan apa saja yang ada di dekatnya.

Jadi, bila air sungai meluap ketika hujan turun, tentu akan menghanyut kan apa yang ada di pinggir sungai itu. Artinya perantau ini bila berteng kar, selesai ber-argumentasi, ya habis tidak adanya dendam.

Tapi sifat air sebagai falsafah hidup warga itu banyak yang tidak tahu, bahkan generasi tuapun, agaknya kini mulai melupakan, terutama bagi mereka yang hidup di kota besar, seperti Jakarta.

Karena itu, Filsafat hidup nenek moyang kita, perlu dilestarikan secara menyeluruh dan tidak sepotong potong , supaya mudah dimengerti, orang banyak, kata alm Marsda TNI AU DR H Azmy Anwar, SIP, MBA, MSI Datuk Tumenggung yang sakit di RS PMI kota Bogor sebagai generasi tua kepada penulis sebelum meninggal.(Risto).

Penulis : Risman Thomas.

Editor : Red minakonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *