PENAS KTNA XVI SECARA VIRTUAL DIBUKA MENKO PEREKONOMIAN

Pembukaan Penas KTNA XVI tahun 2023 di Lanud Sutan Syahrir Tabing Kecamatan Koto Tangah- Padang dengan peserta lebih kurang 30 ribu dari berbagai provinsi di Indonesia, Sabtu (10/06). (Foto : Edril).

Padang (Sumbar),
MINAKONEWS.COM – Pekan Nasional(PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI tahun 2023 di Sumatera Barat resmi dibuka Sabtu (10/06) pembukaan dilakukan Menko Perekonomian Erlangga Hartanto secara virtual.

Sebelumnya pembukaan Penas KTNA rencana dibuka oleh Presiden Joko Widodo, ternyata akhirnya dibuka oleh Menko Perekonomian Erlangga Hartanto. Pemerintah Sumbar patut bangga dapat menyelenggarakan Penas KTNA XVI dengan dihadiri 28 ribu Petani Nelayan yang berasal dari 38 Provinsi di Indonesia.

Menteti Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan ini mengatakan, dengan adanya Penas KTNA transaksi dengan Pertanian akan jalan baik, dapat melahirkan konsepsi pertanian yang lebih baik, karena pertanian adalah kebutuhan hajad hidup orang banyak.

Gubernur Sumbar Mahyeldi dengan adanya Penas KTNA XVI 2023 dapat menjadikan Indonesia pada tahun 2045 nanti sebagai lumbung pangan dunia, Penas harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, dengan persiapan yang begitu lama, untuk itu kami menghadiri yang lebih baik, tentunya kita bersemangat melaksanakan Penas KTNA XVI di Sumbar,” katanya.

Sementara Gubernur Sumbar, Mahyeldi dalam sambutannya mengatakan bahwa Sumbar merasa bangga dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah untuk menyelenggarakan Penas KTNA XVI 2023 ini, kita berharap akan lahir berbagai inovasi dan tekhnologi dalam pengembangan sektor pertanian, serta pemdampingan terhadap petani pemula,”ungkap Mahyeldi.

Penas KTNA 2023 memang luar biasa dengan dihadiri 39 ribu Petani dan Nelayan se-Indonesia serta sejumlah Menteri, 14 Gubernur dan 15 Wagub serta 260 Bupati/Walikota se- Indonesia dan juga hadir mitra-mitra petani.

Stand Pemerintah Provinsi adalah salah satu stand yang dipenuhi pengunjung, beberapa pelaku usaha seperti, kopi, teh, produk olahan ikan, madu, produk kerajinan. Makanan olahan dan fashion lokal, kesulitan melayani pembeli yang langsung pada hari pertama ingin membawa oleh-oleh tersebut pulang ke daerahnya masing-masing,”papar Novrial. (Edril).

Penulis : Edril

Editor : Red minakonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *