WAKO SOLOK JADI PENCERAMAH DI MASJID AGUNG AL MUHSININ

Walikota Solok, Zul Elfian Umar berikan tausiyah di mesjid agung almuhsinin.(Foto : Eli)

Kota Solok (Sumbar), MINAKONEWS.COM – Ratusan jamaah di Masjid Agung Al Muhsinin Kota Solok antusias dengar tausiyah yang di sampaikan Walikota Solok, Zul Elfian Umar, Kemaren

Wako Zul Elfian mengawali ceramahnya dengan meyampaikan kutipan Surat Ali Imran Ayat 185 yang artinya “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Zil Elfian menjelaskan setiap yang bernyawa pasti akan mati. Kematian itu dekat dengan kita. “Pada hakekatnya kita sedang berjalan menuju kuburan kita masing-masing. Setiap detak jantung dan tarikan nafas kita memperpendek jarak kita dengan kuburan kita. Siang berganti malam, malam berganti siang, waktu berlalu, kuburan kita semakin dekat – semakin dekat akhirnya kita sampai kepada sebuah titik innalillahi wainna ilaihi raji’un. Kita akan kembali kepada Allah,”

Pada kesempatan itu, Zul Elfian mengajak jamaah menjadi orang cerdas yaitu orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian.

“Siapakah orang yang cerdas itu? Kata Rasulullah orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi peristiwa yang pasti terjadi, itulah orang yang cerdas. Banyak mengingat kematian dan mempersiapkan bekal, karena kita tidak tahu kapan, yang jelas kita pasti akan dipanggilNya dan kita akan kembali kepada Allah SWT.” terang Zul Elfian.

Selain itu, Zul Elfian juga manyampaikan sebuah kisah yang mengispirasi. Alkisah disebuah kerajaan, raja dikerajaan itu dipilih sekali 5 tahun. Setelah selesai menjabat selama 5 tahun raja tersebut dikirim ke sebuah pulau terpencil yang sangat mengerikan.

Lama berselang tidak ada yang mau menjadi raja di kerajaan itu. Tapi tiba-tba muncul seseorang yang mendaftar kepada panitia pemilihan kerajaan untuk siap menjadi raja.

Ketika ditanya kepada sang calon raja tentang konsekuensinya setelah menjadi raja dikerajaan itu, ia menjawab mengetahuinya yakni setelah 5 tahun menjabat akan dibuang ke pulau terpencil, pulau yang sangat mengerikan yang disana banyak binatang buas dan binatang berbisa. Biasanya setiap orang yang dibuang ke pulau itu langsung mati mengerikan.

Ketika ditanya kenapa Ia masih mau, Ia menjawab Ia akan mencobanya.

Ternyata anak muda ini adalah orang yang cerdas. Setelah ia dilantik menjadi raja, dua tahun pertama diperintahkannya seluruh bala tentara yang ada untuk membasmi seluruh binatang buas dan binatang berbisa yang ada dipulau itu. Sehingga, tinggal hewan atau binatang yang menyenangkan atau yang jinak saja.

Pada dua tahun berikutnya, dia memerintahkan segala pembantunya, aristek, ahli teknik, bekerja untuk membangun pulau itu. Dibangunnya infrastruktur, listrik, air bersih, taman-taman termasuk villa-villa, sehingga pulau yang tadi mengerikan, menjadi pulau yang indah.

Tahun ke-empat, datang peringatan komisi pemilihan kerajaan, “ Tuan raja kami peringatkan setahun lagi jabatan akan habis, siap-siap dibuang ke pulau yang mengerikan.”

“Jangankan setahun lagi, sekarangpun saya siap untuk pulang,” jawab Sang Raja.

“Kenapa Sang Raja sudah siap dibuang ke Pulau terpencil tersebut? karena dia sudah mempersiapkan tempat kembalinya, “ ujar Zul Elfian.

Oleh karena itu Zul Elfian mengajak, “mari kita persiapkan juga tempat kita kembali, tempat yang pasti menjadi tujuan,” ajak Wako.

Zul Elfian mengajak para jamaa’ah untuk, Pertama, mempersiapkan amal saleh yang akan menemani kita dalam perjalanan berikutnya. Ketika dimakamkan atau dikuburkan, tidak ada yang dibawa kecuali amal saleh. Sanak saudara, handai taulan, harta benda. Kesempatan terutama di dalam Ramadhan ini memperbanyak amal.

Kedua, kita datang ke dunia ini dalam keadaan suci, tentu kita berharap kembali juga dalam keadaan suci, bersih dari dosa. Oleh karena itu mari kita perbanyak istighfar terutama dalam bulan Ramadhan ini.

“Mari kita mohon ampun kepada Allah, andaikan jika Allah memanggil kita pulang, kita kembali dalam keadaan husnul khatimah, Ketika ada bekal amal yang akan kita bawa,” tambah Zul Elfian.

Terakhir, Wako menutup ceramah malam itu dengan menyampaikan kutipan Surat Al-Fajr Ayat 27-30 yang artinya “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Lalu, masuklah ke dalam golongah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.(Eli)
Penulis : Eli
Editor : Red minakonews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *